Mahfud Bakal Serahkan Langsung Surat Mundur ke Jokowi, Singgung soal Etika
Mahfud MD sebelumnya menyatakan alasannya mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju demi menghindari konflik kepentingan. Dia sekaligus ingin memberikan contoh kepada para pejabat yang memanfaatkan jabatan untuk kepentingan politik sekaligus merangkap tim sukses paslon tertentu.
“Ini sudah 3 bulan saya lakukan, dan saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara. Saya masih berkantor di Kemenko Polhukam secara rutin. Semua tugas-tugas, semua surat-surat masuk pasti selesai tidak sampai seminggu di meja saya meski pun saya cawapres,” kata Mahfud dalam acara dialog bersama masyarakat bertajuk ‘Tabrak Prof!’ di Kafe Borjuis, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
"Pihak lain tampak menggunakan jabatan, bahkan menteri-menteri yang tak ada kaitannya dengan politik malah ikut tim sukses," kata Mahfud.
Mahfud menegaskan tidak pernah menggunakan fasilitas negara setelah ditetapkan sebagai cawapres pendamping Ganjar.
"Saya ingin memberi contoh, kalau saya ini menjadi cawapres yang masih merangkap, apakah saya menggunakan kedudukan untuk memanfaatkan fasilitas negara? Ini sudah tiga bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara," ujarnya.
Dia sudah meminta pemerintah daerah untuk tidak menjemput dan melayaninya ketika berkunjung ke daerah. Sebab, itu merupakan salah satu fasilitas negara yang diberikan kepada menteri.
"Karena saya tidak mau menggunakan jabatan saya untuk fasilitas pemerintah," kata Mahfud.
Dia mengatakan pengunduran dirinya tinggal menunggu momentum. Pasalnya masih ada tugas negara yang harus diselesaikan dalam rangka transisi.
"Saya menghormati Presiden Jokowi yang mengangkat saya empat setengah tahun yang lalu dengan ketulusan. Berdasar ketulusan itu pula saya akan meneruskan tugas-tugas itu bersama Ganjar Pranowo," katanya.
Editor: Reza Fajri