Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Insiden Penembakan di Australia, Kemlu Belum Terima Informasi WNI Jadi Korban
Advertisement . Scroll to see content

Mahfud Cek Kebenaran Abu Sayyaf Minta Tebusan Lima WNI Rp8,4 M

Kamis, 05 Maret 2020 - 13:39:00 WIB
Mahfud Cek Kebenaran Abu Sayyaf Minta Tebusan Lima WNI Rp8,4 M
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kelompok Abu Sayyaf yang menyandera lima warga negara Indonesia (WNI) meminta tebusan sebesar 30 juta Peso atau sekitar Rp8,4 miliar. Uang tebusan itu untuk membebaskan lima WNI yang sudah lebih dari sebulan disandera.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku, baru mengetahui kabar tersebut lewat siaran pemberitaan di televisi. Namun, dia menyatakan belum menerima secara resmi tentang kebenaran informasi tersebut.

"Baru dapat info dari TV, tapi laporan langsung saya belum dapat. Nanti hari ini mau saya cari informasinya," katanya saat ditemui di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Mahfud mengatakan, kelompok bersenjata itu seringkali menculik dan meminta uang tebusan kepada perusahaan atau negara asal sandera. "Biasa sih Abu Sayyaf, hanya berubah angkanya saja sekarang. Tiap kali menyandera orang selalu minta uang (tebusan). Nah yang sekarang ini ya informasinya baru dari media," ujarnya.

Sebelumnya dilaporkan, penculikan WNI yang bekerja di Negeri Sabah Malaysia di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, Sabah, Malaysia, kembali terjadi. Dari delapan kru kapal semuanya WNI, lima diculik dan tiga lainnya dibebaskan bersama kapalnya.

Informasi yang diperoleh melalui siaran tertulis aparat kepolisian Tambisan, Sabtu, 18 Januari 2020 menyebutkan lokasi penculikan tidak jauh dari kasus yang menimpa Muhammad Farhan (27) Cs pada 23 September 2019 tepatnya di perairan Tambisan Tungku Lahad Datu.

Kelima WNI itu kapten kapal pukat Arsyad Dahlan (41), La Baa (32), Riswanto Hayano (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29). Semuanya orang Indonesia yang bekerja di perusahaan perikanan berbasis di Sandakan, Sabah.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut