Mahfud MD Berkunjung ke Banten, Ajak Mahasiswa Gelorakan Lawan Korupsi
Yang kedua penegakan hukum. Zaman Orde Baru, praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) amat menjamur. Karenanya, praktek ini dikoreksi oleh reformasi.
"Sehingga setiap ada gejala muncul KKN, itu harus dilawan. Supaya kita tidak kembali lagi ke Orde Baru. Kalau SDA dikelola dengan baik, diberantas korupsinya. Indonesia Emas akan terwujud," ucapnya.
Diingatkan, Indonesia bisa bubar jika hukum dan keadilan tidak ditegakkan. Kalau negara sudah berlaku tidak adil, maka potensi bubar akan semakin besar.
"Negara tidak adil itu berarti disorientasi. Kalau dibiarkan muncul distrust atau ketidakpercayaan. Lalu muncul disobedience atau pembangkangan, selanjutnya bisa disintegrasi," katanya.
"Semangat Fatahillah, adalah semangat melawan kesewenang-wenangan, penjajahan dan ketidakadilan. Mahasisa Universitas Faletehan harus terus menyuarakan penegakan hukum dan keadilan," ujarnya.
Menurutnya, mahasiswa sebagai warga negara punya hak memilih dalam sebuah proses pemilu yang bermartabat, terbuka, jujur dan adil.
"Saudara boleh memilih siapa saja. Tapi yang penting, memilih tidak dalam ancaman. Kampus harus terus menyuarakan pemilu yang benar. Pemilu itu bukan memilih musuh, tetapi memilih kawan untuk memimpin. Dan yang terpilih harus didukung," ucapnya.
Rektor Universitas Faletehan Prof Andiko Nugraha Kusuma bangga kampusnya didatangi Menko Polhukam. Mahasiswa diminta mencontoh sosok Mahfud MD yang tegas, jujur, dengan track record panjang serta tidak pernah ada cacat.
"Insya Allah Indonesia dapat mencapai emasnya di 2045. Apalagi jika yang mengawalnya adalah sosok berintegritas seperti Pak Mahfud. Kepada mahasiswa, jadikan arahan Prof Mahfud sebagai bekal ke depan," kata Andiko.
Setelah seminar ini, Mahfud menghadiri dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat Banten di Rumah Pemenangan TPN Ganjar Mahfud di Desa Warunggunung, Lebak, Banten. Selanjutnya dialog dan orasi kebangsaan dengan ulama se-Banten, di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum, Cidahu, Cidasari Pandeglang Banten bersama Abuya Muhtadi.
Hadir dalam seminar ini, politikus PDI Perjuangan Rano Karno, Rektor Universitas Faletehan Prof Andiko Nugraha Kusuma dan sejumlah civitas akademika.
Editor: Donald Karouw