Mahfud MD Ungkap 3 Hal yang Tentukan Masa Depan RI

JAKARTA, iNews.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengungkapkan tiga hal yang menentukan masa depan bangsa Indonesia saat menyampaikan visi-misi dalam Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024). 

“Diskusi atau debat ini sangat penting karena menyangkut tiga hal yang akan menentukan masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bangsa Indonesia, yaitu Tuhan, Manusia, dan Alam,” ujar Mahfud.

Baca Juga

Rusia Akan Uji Coba Senjara Nuklir jika Negara Lain Melakukannya

Mahfud menjelaskan, tiga hal yang menentukan bangsa Indonesia juga telah ada di dalam kearifan lokal, seperti di Jawa yakni Tri Hita Karana dan di Jawa Barat yaitu Tritangtu. 

“Di dalam kearifan lokal misalnya di Jawa dan Bali ada istilah Tri Hita Karana. Di Sunda Jawa Barat ada Tritangtu, tiga, ada Trinitas, Trisakti dan sebagainya. Di dalam kearifan lokal bangsa Indonesia sejak masa lalu sudah biasa, sudah biasa melakukan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan atas lingkungan hidup agar lestari,” ucap Mahfud.

Baca Juga

Mahfud MD: Petani Makin Sedikit tapi Subsidi Pupuk Besar, Pasti Ada yang Salah

Bahkan konstitusi Indonesia, kata Mahfud, juga menyatakan bahwa sumber daya alam harus dikelola dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 

Dalam debat keempat Pilpres 2024, Mahfud mengenakan kostum ramah lingkungan karya SukkhaCitta selaras dengan tema debat keempat Pilpres 2024 malam ini. Nampak, Mahfud mengenakan kemeja lengan panjang warna hijau lengkap dengan scraft berwarna cream, dan di bagian dada kiri bertuliskan slogan Sat Set dan nomor 3 di dada kanan.

Baca Juga

Masuk Arena Debat, Ganjar dan Mahfud Kompak Pamer Syal Mapala Berjargon Sat-Set

Sementara itu, tema kali ini mengangkat soal pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa. Terkait pembangunan berkelanjutan, cawapres akan diuji tentang pandangannya terkait energi dan kebijakan lingkungan.

Editor: Aditya Pratama