Majas Paralelisme: Pengertian, Jenis dan Contohnya
JAKARTA, iNews.id – Majas paralelisme mulai dari pengertian, jenis dan contohnya penting untuk kalian ketahui. Majas adalah bentuk gaya bahasa yang digunakan dalam kalimat agar semakin hidup dan menarik, majas ini pada umumnya digunakan dalam penulisan karya sastra, baik lisan maupun tulisan.
Majas ini jenisnya ada beragam, yang paling sering diketahui adalah majas hiperbola, metafora, personifikasi, sinisme, sarkasme dan masih banyak lagi. Dan artikel ini khusus akan membahas mengenai majas paralelisme, yang dikutip dari berbagai sumber, Senin (30/10/2023).
Majas paralelisme merupakan salah satu jenis majas yang menggunakan pengulangan kata. Pengulangan ini memiliki struktur, ritme, atau gaya yang sama untuk menekankan ide atau perasaan.
Majas paralelisme ini biasanya digunakan dalam puisi untuk mendefinisikan sesuatu yang dianggap penting untuk diulang-ulang. Pengulangan kata di awal kalimat disebut anafora sedangkan pengulangan kata yang ditempatkan pada akhir kalimat disebut epifora.
Paralelisme ini merupakan salah satu jenis majas penegasan. Selain paralelisme, majas penegasan di antaranya adalah majas pleonasme, repetisi, retorika, aliterasi, metonomia, dan simbolik.
Adapun ciri majas paralelisme adalah sebagai berikut:
1.Mengungkapkan sesuatu hal dengan menggunakan kata yang diulang-ulang
2.Menunjukkan adanya kesejajaran antara satu kata dengan kata yang lain
3.Adanya penegasan kesan atau maksud yang disampaikan melalui kata yang diulang.
Dalam majas paralelisme, terdapat tujuh jenis majas yang menjadi turunannya sebagai berikut:
Majas paralelisme antitesis merupakan jenis majas yang menyatakan kebenaran pada bagian kedua yang bertujuan untuk membedakan ide di bagian pertama, guna mempengaruhi pembaca dengan menyatakan kebalikannya.
Majas paralelisme chiastic adalah majas yang mengambil suku-suku di bagian pertama dan membalikkannya di bagian kedua untuk menampilkan pola AB/BA.
Sehingga, pada bagian kedua memajukan bagian pertama, lalu menyatakan kembali bagian kedua di bagian ketiga dan akhirnya kembali ke gagasan pada bagian pertama.
Paralelisme lambang merupakan jenis majas paralelisme yang memiliki bentuk metafora pada bagian pertama yang ditempatkan berdampingan atau sejajar pada bagian kedua beserta artinya.
Sehingga, makna yang ada di bagian pertama dijelaskan di bagian kedua.
Majas paralelisme sintetis adalah jenis majas yang menggunakan bagian kedua untuk menjelaskan dan mengembangkan asumsi di bagian pertama.
Paralelisme klimaks adalah majas paralelisme yang bagian keduanya bertujuan untuk menjelaskan bagian pertama dengan mengulangi bagian baris pertama dan menambahkannya.
Majas paralelisme sinonim adalah jenis paralelisme yang paling umum. Dalam majas ini, bagian keduanya hanya mengulangi apa yang telah ada pada gagasan utama di bagian pertama.
Paralelisme alternatif adalah jenis majas paralelisme yang menggunakan pola A-B-A-B. Bagian ketiga mengulangi bagian pertama dan bagian keempat mengulangi bagian kedua. Dan bagian alternatif bisa menggunakan sinonim atau antitesis.
Untuk memahami lebih jelas lagi, berikut adalah contoh-contoh majas paralelisme, yang dikutip dari berbagai sumber.
1.Pada musim kemarau, baik dalam rumah maupun luar rumah, panasnya udara selalu terasa di kulit. (paralelisme: dalam rumah dan luar rumah)
2.Segala kulihat segala membayang; Segala kupegang segala mengenang. (paralelisme segala kulihat dan segala kupegang)
3.Baik dan buruknya yang dilakukan seorang anak, orang tua akan selalu menyayanginya. (paralelisme: baik dan buruk)
4.Aku adalah senja yang menerangi sore kelabu; Aku adalah purnama yang menerangi malam yang beku; Aku adalah lentera yang menerangi kegelapan hidupmu. (paralelisme: aku adalah)
5.Jangan melihat seseorang dari kulitnya. Hal itu karena perbedaan ras kulit putih dan kulit hitam tidak bisa menjadi patokan mana yang lebih baik. (paralelisme: kulit hitam dan kulit putih)
6.Manusia berkulit putih, manusia berkulit hitam, manusia berkulit kuning, manusia semuanya sama dimata Tuhan. (paralelisme: manusia berkulit putih, hitam dan kuning)
7.Cepat atau lambat, kamu tetap harus menuntaskan pekerjaan tersebut. (paralelisme: cepat dan lambat)
8.Pada dasarnya, orang yang kaya atau miskin sama kedudukannya di sisi Tuhan. Hanya ketaatan dalam beribadah yang akan menjadi pembedanya. (paralelisme: orang kaya dan orang miskin)
9.Siang hari adalah untuk bekerja, malam hari adalah untuk beristirahat. (paralelisme: siang hari dan malam hari)
10.Roda kehidupan akan berputar pada waktunya, kadang di bawah terkadang di atas. (paralelisme: di bawah dan di atas).
Demikianlah informasi dan penjelasan mengenai pengertian majas paralelisme, jenis majas paralelisme dan contoh majas paralelisme.
Editor: Komaruddin Bagja