Majas: Pengertian, Jenis dan Contohnya Lengkap!
JAKARTA, iNews.id - Tahukah kamu apa itu majas? Saat masih duduk di bangku sekolah, majas sudah mulai dipelajari pada pelajaran Bahasa Indonesia. Ini informasinya lengkap.
Sebutan majas memang masih terdengar asing di telinga masyarakat luas. Namun, sebagian besar orang mungkin pernah mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat menggunakan majas, hanya saja tidak disadari.
Mengutip dari buku "Majas, Pantun, dan Puisi" oleh Ulin Nuha Masruchin, majas adalah gaya bahasa yang bisa berupa kiasan, ibarat hingga perumpamaan. Tujuannya adalah untuk mempercantik makna dan pesan sebuah kalimat.
Kalimat majas sendiri terdiri dari dua bentuk yakni lisan dan tulisan.Kalimat majas lisan merupakan kalimat yang berupa ujaran-ujaran lisan dari lisan dan mulut. Sedangkan majas tulisan merupakan kalimat yang tertulis atau teks yang umumnya termasuk dalam karya fiksi seperti cerpen, sajak, puisi, dan lain sebagainya.
Secara umum, majas terbagi menjadi empat, di antaranya sebagai berikut.
1. Majas Perbandingan
Jenis majas yang pertama ada majas perbandingan. Majas perbandingan adalah gaya bahasa atau kata-kata berkias yang menyatakan sebuah perbandingan antara satu dengan yang lainnya.
Perbandingan yang dihasilkan dari majas jenis ini dapat memberikan kesan dan pengaruh yang berbeda terhadap pendengar dan pembacanya. Sementara itu, majas perbandingan terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, antara lain.
Majas Asosiasi (Perumpamaan)
Merupakan gaya bahasa yang membandingkan antara dua hal yang sebenarnya sangat jauh berbeda, namun sengaja dianggap sama. Biasanya majas asosiasi selalu dibubuhi dengan kata bagai, bagaikan, seumpama, bak, seperti, dan laksana.
Majas Metafora
Merupakan gaya bahasa yang mengekspresikan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Frasa yang digunakan pada majas ini bukan makna yang sebenarnya, melainkan sebagai perbandingan.
Majas Personifikasi
Merupakan gaya bahasa yang menggambarkan sebuah benda mati dengan sifat dan karakter manusia yang hidup. Misalnya saja seperti dalam kalimat ‘Daun kelapa itu melambai-lambai menanti kehadirannya’. Kata ‘melambai-lambai’ tersebut sama halnya seperti tindakan manusia.
Majas Simbolik
Merupakan gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu dengan menggunakan binatang, benda, dan tumbuh-tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Majas Metonimia
Merupakan gaya bahasa yang sering menyebutkan ciri dan merek dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.
Majas Depersonifikasi
Merupakan gaya bahasa yang mengungkapkan benda hidup menjadikan seperti benda mati yang tidak bernyawa.
Majas Sinekdoke
Merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri atas dua bentuk, yaitu Pars Pro Toto dan Totem Pro Parte. Pars pro toto adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian benda untuk keseluruhan. Sedangkan Totem pro parte menyebutkan keseluruhan benda, namun untuk sebagian saja.
Majas Simile
Merupakan gaya bahasa yang mengungkapkan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung. Simile hampir sama dengan majas asosiasi.
Majas Alegori
Merupakan gaya bahasa yang menyatakan perihal dengan menggunakan kiasan atau gambaran. Majas ini biasanya mengandung cerita dengan simbol yang bermuatan moral.
Majas Sinestesia
Merupakan gaya bahasa yang menghubungkan satu indra dengan indra lain.
Majas Eufimisme
Merupakan gaya bahasa yang menggantikan atau menggantikan kata yang dipandang kurang pantas dan kasar dengan kata yang lebih pantas.
2. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang mengandung pertentangan antara yang dinyatakan dengan yang sesungguhnya. Terdapat beberapa jenis majas pertentangan, yaitu.
Majas Antitesis
Merupakan gaya bahasa yang menyebutkan pasangan kata yang saling berlawanan artinya.
Majas Paradoks
Merupakan gaya bahasa yang mengandung pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang telah ada.
Majas Hiperbola
Merupakan gaya bahasa yang memberikan kesan yang berlebihan dari kenyataan agar terkesan lebih.
Majas Litotes
Merupakan gaya bahasa yang menyatakan perlawanan dari kenyataannya yang bertujuan untuk merendahkan diri.
Majas Anakronisme
Merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan atau menuliskan sesuatu yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktu.
3. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah gaya bahasa yang digunakan dengan menggunakan pilihan kata atau diksi yang bermakna untuk menegaskan suatu hal yang ingin disampaikan. Ada beberapa jenis majas yang termasuk dalam majas penegasan.
Majas Apofasis
Merupakan gaya bahasa yang menegaskan sesuatu melalui seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
Majas Klimaks
Merupakan gaya bahasa yang menyatakan hal-hal berurutan yang semakin lama semakin tinggi atau besar.
Majas Antiklimaks
Merupakan gaya bahasa yang menyatakan hal-hal berurutan yang semakin lama semakin kecil atau rendah.
Majas Retorisme
Merupakan gaya bahasa yang berupa kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui oleh semua orang.
Majas Kiasmus
Merupakan gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus mengandung inversi.
4. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas atau gaya bahasa yang mengungkapkan sebuah sindiran terhadap seseorang atau sesuatu. Tujuan dari penggunaan majas ini adalah untuk mengungkapkan maksud atau gagasan dengan cara menyindir guna meningkatkan kesan dan makna terhadap pembaca atau pendengarnya.
Majas sindiran sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya.
Majas Ironi
Merupakan jenis yang paling halus dari majas sindiran. Majas ini merupakan majas sindiran yang mengungkapkan makna dengan sindiran-sindiran halus, yang berupa kata-kata yang bertentangan dengan makna aslinya.
Majas Sinisme
Merupakan gaya bahasa yang mengungkapkan dengan kata sindiran secara kasar dan umumnya akan digunakan untuk mengkritik atau mencemooh sesuatu baik berupa ide, maksud, atau rencana.
Majas Sarkasme
Merupakan salah satu gaya bahasa yang metode penyampaiannya dilakukan dengan menggunakan konotasi kasar dan blak-blakan.
Majas Satire
Merupakan majas sindiran yang menggunakan ungkapan-ungkapan seperti pada majas sarkasme dan ironi untuk menguatkan makna. Terkadang, majas ini digunakan untuk mengejek atau menertawakan sesuatu.
Majas Innuendo
Merupakan salah satu gaya bahasa yang dipakai untuk menyindir seseorang dengan cara mengecilkan suatu fakta. Fakta yang dimaksud adalah fakta yang sedang ditakuti oleh seseorang yang hendak kita sindir.
Jika tadi sudah mengetahui apa itu majas beserta jenis-jenisnya, berikut merupakan contoh-contoh majas berdasarkan jenisnya.
Contoh Majas Perbandingan
-Tatapan matanya laksana panah menghujam hatiku (Majas Asosiasi)
-Raja siang keluar dari ufuk timur (Majas Metafora)
-Angin berbisik lembut menyampaikan salamku padanya (Majas Personifikasi)
-Rumah itu hangus dilalap si jago merah (api) (Majas Simbolik)
-Ia terbang bersama Garuda menuju Surabaya (Pesawat) (Majas Metonimia)
-Biarkan ku jadi patung untuk masalah ini (Majas Depersonifikasi)
-Ku anggap tulangnya lemah menghadapiku (Pars pro toto), Semua tubuhnya bengkak karena jatuh dari tangga (Totem pro parte)
-Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang (Majas Simile)
-Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan pada
akhirnya musnah (Majas Alegori)
-Rian tersenyum kecut ketika mendengar dirinya tidak lulus ujian (Kecut: asam untuk indra pengecap) (Majas Sinestesia)
-Maaf, Ibu ini pendengarannya sudah berkurang (Majas Eufimisme)
Contoh Majas Pertentangan
-Miskin, kaya, cantik, buruk sama saja di mata Tuhan (Majas Antitesis)
-Rati merasa bodoh di tengah orang-orang pintar (Majas Paradoks)
-Keringatnya menganak sungai (Majas Hiperbola)
-Terimalah kado tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku (Majas Litotes)
-Ternyata selama ini Bandung Bondowoso dan Sangkuriang berteman di Facebook (Majas Anakronisme)
Majas Penegasan
-Anda adalah kaum terdidik yang menjunjung kesantunan. Sikap tidak sopan anda di tempat ini telah membuat warga resah (Majas Apofasis)
-Siswa, karyawan, guru, dan kepala sekolah menyelesaikan masalah ini (Majas Klimaks)
-Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke-62 (Majas Antiklimaks)
-Tidakkah bus itu harus memutar arahnya terlebih dahulu? (Majas Retorisme)
-Pernah dijumpai, pembual yang merasa dirinya pendiam, dan pendiam merasa dirinya seorang pembual.
Majas Sindiran
-Cepat benar kau datang sehingga para undangan telah lama meninggalkan tempat ini (Majas Ironi)
-Merdu sekali suaramu, sampai-sampai memecahkan gendang telingaku (Majas Sinisme)
-Putih benar wajahmu, sampai bisa disendoki bedaknya (Majas Sarkasme)
-Apa kau tidak memiliki baju yang lain? Tiap kali kita pergi kau mengenakan kostum yang sama (Majas Satire)
-Kau tak usah takut. Anggap saja penonton yang ada di sana seperti rumput-rumput yang bergoyang diterpa angin (Majas Innuendo)
Itulah tadi penjelasan tentang majas lengkap dengan pengertian, jenis, hingga contohnya. Sekarang sudah paham kan apa itu majas? Selamat belajar!
Editor: Puti Aini Yasmin