Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Massa Buruh Padati Depan Gedung DPR, Bawa Boneka Gurita hingga Spanduk Tuntutan
Advertisement . Scroll to see content

Massa Aksi: Ini Bukan Soal 01 dan 02, Kami Berharap MK Adil

Kamis, 27 Juni 2019 - 12:21:00 WIB
Massa Aksi: Ini Bukan Soal 01 dan 02, Kami Berharap MK Adil
Massa Aksi dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 kembali berkumpul di depan patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda), Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019). (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mullia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Massa Aksi dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 kembali berkumpul di depan patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda), Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019). Massa melakukan aksi guna mengawal keputusan sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 yang akan dibacakan sembilan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) pukul 12.30 WIB.

Korlap Aksi Halalbihalal 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan, aksi kali ini untuk meminta keadilan atas persidangan di MK. Dia membantah jika massa yang hadir merupakan pendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).

"Ini bukan soal 01 dan 02 , siapa pun dan apa pun keputusannya kami berharap Mahkamah Konstitusi memutuskan dengan seadil-adilnya," katanya kepada wartawan, Kamis (27/6/2019).

Dalam aksi tersebut, massa memanjat doa meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar para hakim MK bisa memutus perkara dengan seadil-adilnya. Mengingat, MK lah garda terakhir dalam mencari keadilan hasil pemilu 2019.

Bernard juga mengatakan, adanya putusan MK dapat mendinginkan suasana politik dan kebangsaan. "Nanti akan kita lihat. Intinya kita berjuang demi menuntut rasa keadilan," ujarnya.

Pantauan iNews.id, massa aksi mulai berdatangan dan berselawat di depan patung Arjuna Wihaha hingga depan gedung Kementerian Pariwisata. Kali ini massa aksi terlihat jauh lebih banyak ketimbang Rabu, 26 Juni 2019.

Jalan menuju arah gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dari dua ruas jalan yang ada yakni Jalan Merdeka Barat ditutup aparat gabungan TNI-Polri.

Masa hanya bisa melakukan orasi di depan kantor gedung Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Sebagain massa memilih untuk duduk di tempat yang sejuk tak banyak juga yang memilih untuk kepanasan.

Terlihat aparat gabungan sudah berjaga-jaga di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat untuk menjaga ketertiban aksi. Sedangkan penjagaan disekitar Gedung MK pun makin diperketat.

Sebanyak 13.000 personel TNI-Polri mengamankan sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres di MK, Jakarta, Kamis (27/6/2019). (Foto: iNews.id/Aditya Pratama)

Kondisi di sekitar Gedung MK tampak sepi dari kendaraan bermotor. Tampak personel gabungan TNI-Polri yang berjaga mulai dari ujung jalan Medan Merdeka Utara sampai ke arah Patung Kuda.

Tidak hanya itu, tepat di depan Musem Nasional dan Gedung Kementerian Pertahanan terdapat dua mobil barikade yang menutup Jalan Medan Merdeka Barat. Mobil barikade tersebut sekaligus menutup akses ke Gedung MK.

Aparat gabungan TNI-Polri yang akan mengamankan sidang putusan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) berjumlah belasan ribu personel.

"Jumlah keseluruhan TNI-Polri yang ada di sekitarnya 13.747 personel," ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).

Harry menegaskan, aparat gabungan akan bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada selama melakukan pengamanan. Untuk penutupan jalan, dia menyebut hanya Jalan Medan Merdeka Barat dan Medan Merdeka Utara menuju MK yang ditutup.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut