Massa Demo Ojol di Jakarta Hari Ini Tak Sampai 50.000, Kenapa?
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 50.000 pengemudi ojek online (ojol) sebelumnya dikabarkan akan mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta, Senin (21/7/2025). Aksi demo ojol hari ini dipusatkan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Namun berdasarkan pantauan iNews.id di lokasi, massa aksi yang datang sekitar pukul 14.26 WIB tak sampai puluhan ribu orang. Mereka yang datang sekitar di bawah seratus orang.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menjelaskan, aksi demo ojol hari ini terpecah di dua titik. Maka dari itu belum semua peserta aksi berkumpul di Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Ada sebagian kawan-kawan kami masih melakukan aksi di sekitar Jalan Gatot Subroto. Nah, itu informasinya mereka juga akan ke sini," ucap Raden kepada wartawan, Senin (21/7/2025).
Dia menambahkan, ketika rombongan berjalan menuju titik demo, banyak peserta aksi yang terpecah. Sehingga, sebagian dari mereka tak sampai ke titik aksi.
"Dan juga tadi konvoi dari kawan-kawan kami ini banyak terpecah karena ada banyaknya hadangan dari pihak aparat kami. Sehingga mereka akhirnya terpecah menjauh dari rombongan," kata dia.
Sebelumnya, Raden menyebut sebanyak 50.000 pengemudi transportasi online dari berbagai platform, baik roda dua (ojek online), roda empat (taksi online), hingga kurir logistik akan melakukan aksi demo besar-besaran pada hari ini, Senin (21/7/2025).
Para peserta demo ojol menamakan dirinya sebagai korban aplikator dan momen tersebut sebagai Aksi 217. Nantinya, mereka juga akan melumpuhkan aplikasi massal atau offbid di sebagian Jakarta.
“Sekitar 50.000 pengemudi transportasi online secara gabungan R2 ojol, R4 driver online dan kurir online lintas platform aplikasi akan melakukan demo besar kembali pada Senin, 21 Juli 2025 dengan menamakan sebagai Korban Aplikator Kepung Istana Presiden dan Lumpuhkan Aplikasi Massal atau Offbid Massal Aksi 217 di Istana dan sebagian Jakarta,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, Senin (21/7/2025).
Raden Igun mengatakan aksi tersebut akan berlangsung lebih besar dari aksi-aksi sebelumnya sebagai bentuk akumulasi kekecewaan para pengemudi online dan kurir online.
Sebab, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dinilai tidak tegas dan tidak responsifnya yang membiarkan persoalan tuntutan aksi sebelumnya secara berlarut-larut bahkan membuat suatu keputusan kontra produktif, yaitu menaikan tarif ojol hingga 15 persen.
“Peserta Aksi 217 Korban Aplikator di mana para korban aplikator ini adalah kelompok, kelompok yang terdampak, yaitu pengemudi online, kelompok pengguna transportasi online seperti pekerja, buruh, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum lainnya serta kelompok usaha UMKM, semua kelompok ini akan bersatu pada Aksi 217, jadi tidak hanya pengemudi online yang akan turun ke jalan melakukan aksi kepung istana Presiden pada Senin 21 Juli 2025,” jelasnya.
Adapun tuntutan massa aksi yakni:
1. Hapus sistem perbudakan slot dan aceng
2. Potong komisi maksimal 10 persen
3. Hapus sistem driver prioritas
4. Segera susun UU tranportasi online
5. Segera revisi aturan transportasi online.
Editor: Aditya Pratama