JAKARTA, iNews.id - Maulid Nabi 2025 apakah tanggal merah penting diketahui karena ada long weekend memeringati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Saat ini, umat Islam akan memasuki Bulan Rabiul Awal 1447 H yang juga disebut Bulan Maulid Nabi. tepatnya Senin, 25 Agustus 2025. Namun, perhitungan kalender hijriah berbeda dengan masehi. Sesuai perhitungan kalender hijriah, 1 Rabiul Awal 1447 H jatuh bertepatan dengan hari Minggu 24 Agustus 2025. Artinya mulai malam ini, umat islam mulai melakukan tradisi pembacaan kitab al Barzanji maupun ad diba untuk menyambut kelahiran Nabi SAW hingga 12 Ribual awal atau 5 September 2025 mendatang.
Menhan Belousov: Rusia Harus Bersiap Uji Senjata Nuklir Skala Penuh untuk Merespons AS
Bulan Rabiul Awal ini sangat istimewa bagi umat Islam karena di bulan ini manusia paling mulia Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke bumi. Tujuan memeringati Maulid Nabi SAW adalah dalam rangka menampakkan kegembiran atas kelahiran Nabi SAW.
Rabiul awal artnya musim semi. Dinamakan demikian karena mereka menetap di rumahnya masing-masing. Al-irtiba' artinya tinggal di keramaian daerah tempat tinggal.
Teks Khutbah Jumat 22 Agustus 2025 Singkat Terbaru: Keutamaan Bulan Rabiul Awal
Dilansir dari laman mui, kata rabi’ dalam bahasa Arab cukup rumit. Kata ini, digunakan untuk penamaan musim dan bulan. Adapun rabi’ dalam konteks musim, dapat berarti musim semi atau musim gugur.
Sebagian masyarakat Arab menyebut musim semi sebagai rabi’, sebagian lain menyebut rabi’ adalah musim gugur. Sementara rabi’ dalam konteks bulan, adalah dua bulan berturut-turut setelah bulan Safar. Yaitu Rabiul Awal dan Akhir. Dinamai seperti itu sebab dua bulan tersebut terjadi antara musim semi sampai musim gugur.
Khutbah Jumat Singkat Akhir Bulan Maulid Menyentuh Hati: Istikamah Mencintai Nabi
Untuk membedakan rabi’ yang bermakna musim dan rabi’ yang bermakna bulan, orang Arab biasa mengawali Rabiul Awal dan Rabiul Akhir dengan kata syahr (bulan), sehingga menjadi syahru rabi’ al-awwal wa syahr rabi’ al-akhir. (Jawwad Ali, al-Mufasshal fi Tarikhil Arab qablal Islam, juz 16, hlm. 76).
Banyak peristiwa-peristiwa besar saat kelahiran Rasulullah Saw. Di antaranya yang terjadi di Persia (Iran). Api yang menjadi simbol sesembahan pemeluk agama Majusi pada malam kelahiran Nabi Muhammad Saw padam seketika.
Tidak dapat menyala meskipun kaum Majusi berusaha untuk menyalakannya kembali, padahal 1000 tahun sudah api sesembahan mereka tidak pernah mati. Dan sebuah danau yang tidak pernah surut airnya tiba-tiba kering atau kejadian di kerajaan Qishra yang tiba-tiba tergoncang dahsyat hingga porak poranda.
Semua fenomena yang menimpa kerajaan Persia di malam itu menunjukan keagungan baginda Nabi Muhammad Saw. Tanpa harus mendatangi negeri itu beliau mampu memperingatkan penghuninya agar menyudahi kemusyrikan mereka.
Al-Syaikh Yusuf Khatar mengatakan "Sesungguhnya Rasulullah Saw mengagungkan hari kelahirannya. Beliau bersyukur kepada Allah Swt pada hari itu atas kenikmatan besar yang menimpanya.
Sebab dengan wujudnya beliau di bumi seluruh makhluk yang wujud berbahagia. Rasulullah Saw melakukan bentuk penghormatan ini dengan cara berpuasa. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abi Qatadah disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
Artinya: Dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, maka beliau pun menjawab: "Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu diturunkan atasku." (HR. Muslim) [No. 1162 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
Yang demikian itu termasuk dalam substansi merayakan maulid Rasulullah Saw. Meskipun dalam bentuk yang berbeda, namun secara substansi sama. Baik dengan cara berpuasa, memberi makanan, berkumpul berdzikir, membaca shalawat kepada baginda Nabi Saw, atau mendengarkan perangai-perangai beliau yang mulia.
Maulid Nabi 2025 Apakah Tanggal Merah
Sesuai kalender islam dari Kementerian Agama, Bulan Rabiul Awal 1447 H jatuh pada hari Senin, 25 Agustus 2025. Sedangkan Maulid Nabi diperingati tiap tanggal 12 Rabiul Awal yang jatuh pada Jumat, 5 September 2025.
Maulid Nabi 2025 yang jatuh pada 5 September juga ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, Nomor 4 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.
Penerapan ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi masyarakat, keluarga, para pelaku ekonomi, para pelaku wisata dan sektor swasta yang lain agar bisa merancang aktivitasnya di tahun 2025 serta sebagai rujukan dalam menentukan program kerja selama setahun.
Doa Menyambut Bulan Rabiul Awal
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي خَاتِمَةِ شَهْرِنَا هَذَا ، وَأَقْدِمْ عَلَيْنَا رَبِيعٌ الْأَوَّلِ بِصَلَاحِ الْبِلَادِ وَالْعِبَادِ وَدَفْعِ الْبَلَاءِ وَالْفَسَادِ وَتَفْرِيجِ كَرْبِ أُمَّةِ حَبِيبِك مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْخَافِي وَالْبَادِ ، يَاكَرِيمْ يَاجُوَادْ
Latin: Allaahumma baarik lanaa fi khootimati syahrina Hadza, wa aqdim 'alainaa Robi'uul awwali bisholaahil balaadi wal 'ibaadi wa daf'il balaa-i wal fasaadi watafriiji karbi ummati habibika Muhammad shollallahu 'alaihi wasallama fil kholfii wal baadi Ya Kariim ya Juwaad.
Artinya: "Ya Allah berkahilah kami di pengujung bulan (shafar) ini dan datangkanlah kepada kami bulan Rabiul Awal dengan diberi kebaikan kepada negara dan orang-orang di dalamnya. Diangkatkan bala dan kerusakan dan hilangkanlah kesedihan, kesusahan umat Nabi Muhammad SAW yang tersembunyi atau yang terlihat, wahai yang Maha Mulia dan Maha Dermawan."
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku