Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kecelakaan Mobil Tabrak Tenda Maulid Nabi di Kembangan Jakbar, 2 Orang Luka-Luka
Advertisement . Scroll to see content

Maulid Nabi, TGB : Kalau Tak Ada Beliau, Kita Tidak Dapat Mengetahui Kemuliaan di Dunia

Minggu, 09 Oktober 2022 - 01:55:00 WIB
Maulid Nabi, TGB : Kalau Tak Ada Beliau, Kita Tidak Dapat Mengetahui Kemuliaan di Dunia
TGB HM Zainul Majdi menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Ponpes Al Hamidiyah di Depok. (Foto MPI).
Advertisement . Scroll to see content

DEPOK, iNews.id - Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia TGB HM Zainul Majdi menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Ponpes Al Hamidiyah di Depok. Di depan para santri, dia menyampaikan bershalawat seperti bermain karambol. 

Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo ini mengatakan momentum Maulid Nabi saat ini menjadi pengingat untuk senantiasa memperbanyak membaca shalawat. 

"Shalawat itu seperti main karambol. Kita mendoakan nabi hakikatnya kita mendoakan diri kita sendiri," kata TGB di depan para jemaah, Minggu (9/10/2022) malam.

Dia juga mengatakan, melalui wasilah Nabi Muhammad umat hari ini dapat mengenal Islam. Mengenal tata cara beribadah dan segala tuntunan kebaikan.

"Kalau tidak ada beliau, maka kita tak dapat mengetahui kemuliaan-kemuliaan di dunia," ucapnya.

TGB mengajak semua santri-santriwati untuk menghormati orang tua lahir dan juga batin. Orang tua jiwa yaitu para guru. Semua pencapaiannya sampai saat ini tak lepas dari bimbingan para guru.

"Karena guru maka kita bisa menjadi apapun. Maka penting senantiasa menghargai ilmu yang diberikan oleh guru," ujarnya.

TGB pun berkisah, dahulu harus berpisah dari orang tuanya hingga 7 tahun menuntut ilmu di Mesir. Tak pulang hingga tuntas pendidikan. 

"Orang tua saya mengatakan, ketika dewasa nanti tak akan ada yang menyesal karena kurang main. Yang terjadi menyesal karena kurang belajar," ungkapnya.

Di pesantren ini, kata TGB, tak hanya sekadar menuntut ilmu, para santri juga belajar adab. Indonesia ke depan bukan hanya butuh orang pintar, namun juga butuh orang berakhlak.
 
"Maka disinilah ananda semua menempa diri. Kelak dari sini akan lahir pemimpin-pemimpin Indonesia," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut