Megawati Ucapkan Selamat kepada NU dan Muhammadiyah karena Menangkan Zayed Award 2024
JAKARTA, iNews.id - Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat kepada Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah atas penghargaan Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF 2024) atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Kemanusiaan 2024.
Ketua DPP Bidang Luar Negeri PDIP Ahmad Basarah mengatakan, sebagai salah satu juri Zayed Award 2024, Megawati ingin menghadiri langsung pengumuman pemenang Zayed Award 2024 pada Senin (5/2/2024) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Meskipun tak bisa hadir langsung, kata dia, Megawati menyambut gembira pelaksanaan penganugerahan Zayed Award tersebut kepada para pemenangnya.
"Ibu Megawati sejak awal menjadi juri ZAHF sudah mempromosikan dan menjelaskan peran dan sumbangsih Muhammadiyah dan NU dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dan menanamkan nilai-nilai persamaan hak antarwarga negara, persaudaraan kemanusiaan dan kebangsaan, serta toleransi kehidupan antarumat beragama di Indonesia dan juga di forum-forum dunia," kata Basarah, dalam keterangannya, Minggu (4/2/2024).
“Ibu Megawati menyampaikan ucapan selamat kepada keluarga besar NU dan Muhammadiyah. Semoga kedua lembaga terus ikut berperan dalam menjaga persaudaraan, kemanusiaan, dan perdamaian. NU dan Muhammadiyah selalu menjaga solidaritas, mendukung keberagaman, serta memiliki peran aktif di dunia pendidikan," katanya.
Selain Megawati, juri ZAHF lainnya adalah Kardinal Leonardo Sandri (Prefect Emeritus of the Holy See Dicastery for Oriental Churches), Rebeca Grynspan Mayufis (Secretary General of the United Nation Conference on Trade and Development/UNTAC), mantan Director General of UNESCO Irina Bokova.
Selain itu ada pula Rabbi Abraham Cooper (Chair of the US Commission on International Religious Freedom) dan Mohamed Abdelsalam (Secretary General of Zayed Award for Human Fraternity dan Secretary General of the Muslim Council of Elders).
Basarah mengatakan, dia bersama Zuhairi Misrawi menyaksikan secara langsung dalam beberapa kali rapat virtual, bahkan saat rapat fisik Dewan Juri di Roma, Italia, pada Desember 2023, Megawati konsisten memperjuangkan agar kedua lembaga tersebut mendapat Zayed Award.
"Proses menuju pemenang, baik lembaga mau individu melewati sejumlah tahapan dari ratusan calon nominasi hingga mengerucut melalui sejumlah rapat dan diskusi, baik secara virtual maupun fisik antarjuri. Ibu Megawati konsisten menyampaikan argumentasi mengapa kedua lembaga keagamaan di Indonesia itu layak sebagai pemenang," ujar Basarah.
"Ibu Megawati mengikuti seluruh proses penjurian dan akan ikut memantau seremoni pengumuman pemenang Zayed Award dan akan hadir memberikan sambutan secara virtual melalui zoom pada 5 Februari 2024," tuturnya.
Saat berkunjung ke Roma untuk menghadiri rapat dewan juri, Megawati mengungkapkan dirinya mendapat kehormatan luar bisa dipilih menjadi juri.
Menurut Basarah, Megawati bukan hanya sebagai orang Indonesia, melainkan membawa Indonesia yang selalu menginginkan perdamaian dunia, salah satunya konsisten selalu membela Palestina.
Berjasa Memperjuangkan Perempuan
Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi mengatakan, saat mendampingi di Roma, mengutip pernyataan Sekjen Zayed Award, Mohamed Abdelsalam, Imam Besar Al Azhar, Ahmad Thayyeb, mengakui peran dan jasa Megawati sehingga memintanya menjadi juri.
"Imam Besar Al Azhar memandang Ibu Megawati Soekarnoputeri sebagai sosok yang berjasa besar dalam memperjuangkan kaum perempuan, memimpin negara besar dengan mayoritas penduduknya Muslim. Sebab itu, Imam Besar Al Azhar menunjuk Ibu Megawati Soekarnoputeri untuk mewakili kalangan Muslim dalam Zayed Award for Human Fraternity," ujar pria yang akrab disapa Gus Mis itu.
Untuk diketahui, selain NU dan Muhammadiyah, ZAHF juga memberikan penghargaan kepada ahli bedah jantung dari Mesir yang terkenal di seluruh dunia, Sir Magdi Yacoub. Kemudian juga pemimpin rakyat kecil dari Cile, Suster Nelly Leon Correa.
Zayed Award didirikan pada 4 Februari 2019 sebagai kelanjutan dari pertemuan Imam Besar Al Azhar Ahmed Al Thayyeb dengan Paus Fransiskus di Abu Dhabi, UEA. Pertemuan itu menghasilkan Deklarasi Abu Dhabi yang kemudian disebut dengan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan.
Zayed Award digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang punya kontribusi besar terhadap kemajuan peradaban.
Editor: Anton Suhartono