Menag: Natal Momentum Memahami Hakikat Perbedaan dan Keragaman
"Perayaan Natal juga mengingatkan kita akan pentingnya bersikap bijak dalam menyikapi segala perbedaan," ucap mantan Wakil Panglima TNI ini.
Menag menghadiri perayaan Natal di RMCI Kemayoran, Jakarta Pusat. (Foto: Kemenag).
Menag menuturkan, Natal bukan semata mengenang kelahiran, tetapi juga kehidupan Yesus yang penuh hikmat. Yesus datang membawa rahmat. Kata-katanya tidak membakar amarah, tetapi menyejukkan jiwa. Nasihatnya tidak meninabobokan, tetapi menegur dan memberi jalan keluar.
Tidak hanya itu, tegurannya bukan penghujatan, tetapi jalan keselamatan. Ajarannya bukan asal menyenangkan, tetapi mengembalikan martabat kemanusiaan. Hal ini pula yang menjadi keharusan bagi umat Kristiani untuk melestarikan dan mengamalkan nilai-nilai hikmat yang luhur, agar tetap bercahaya sepanjang masa.
"Marilah kita merayakan Natal bukan hanya dengan nyanyian dan pujian semata, tetapi juga dengan upaya konkret untuk hidup dalam hikmat Tuhan," ucapnya.