Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Langgar Gencatan Senjata, Serangan Israel Tewaskan 24 Warga Gaza Sehari 
Advertisement . Scroll to see content

Menegangkan, Paspampres dan Agen Mossad Israel Saling Todongkan Pistol

Jumat, 21 Mei 2021 - 18:06:00 WIB
Menegangkan, Paspampres dan Agen Mossad Israel Saling Todongkan Pistol
Momen sangat menegangkan pernah terjadi ketika anggota Pasukan Pengamanan Presiden RI saling menodongkan pistol dengan agen Mossad Israel. (Foto: ilustrasi/Sindonews).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perisai hidup RI 1. Sebutan itu melekat pada Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres karena tugasnya menjaga keselamatan dan keamanan Presiden di mana pun berada. 

Bukan rahasia dalam melaksanakan tugas berat itu para pasukan Paspampres wajib pantang mundur, sekalipun nyawa ibarat sudah di ujung kepala. Keselamatan Presiden merupakan harga mati yang tak boleh ditawar dengan apapun juga.

Bertaruh hidup dan mati itu juga pernah terjadi ketika Paspampres mengawal Presiden RI ke-2 Soeharto menghadiri sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Ketika itu Pak Harto sekaligus menjabat Ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Pada 22 Oktober 1995, Presiden Soeharto menginap di kamar presidential suite Hotel Waldorf Towers lantai 41. Dengan jabatannya sebagai Ketua OKI, praktis kebijakannya akan memengaruhi negara-negara anggota di Timur Tengah.

Terkait itulah Perdana Menteri (PM) Israel Yitzak Rabin ingin menemui Presiden Soeharto di hotel tersebut. Rabin ingin bertemu Soeharto untuk membahas berbagai isu, termasuk Israel-Palestina. 

Yitzak Rabin datang dikawal pasukan khusus Israel, Mossad, datang ke hotel untuk menyampaikan niatnya bertemu Pak Harto. Persoalannya, mereka datang tanpa mengikuti aturan protokoler kenegaraan. Yitzhak Rabin bahkan cenderung arogan.

Potret lawas Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengenakan Baret Merah Kopassus mendampingi Prabowo Subianto. (Foto: Instagram/IAM)
Potret lawas Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengenakan Baret Merah Kopassus. (Foto: Instagram/IAM)

Paspampres bergerak sigap. Mereka mencegat Yitzhak dan empat agen Mossad pengawalnya sebelum masuk lift. Terlebih saat itu Pak Harto juga sedang menerima kunjungan Presiden Sri Lanka.

Usai rombongan PM Israel menyampaikan niat, Paspampres pun mengawal Yitzhak Rabin untuk bertemu Soeharto. Salah satu sosok dalam anggota Paspampres yang berjaga yakni Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.

Tetapi saat akan memasuki lift, terjadi insiden sangat menegangkan. Para agen Mossad pengawal Yitzhak Rabin menolak satu lift dengan personel Paspampres karena curiga.  

Penolakan itu aneh. Sebab, Sjafrie dan para personel Paspampres lain sudah terdaftar dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB. Dengan kata lain, mereka resmi pasukan pengamanan Presiden Soeharto.

Adu mulut pun terjadi. Sjafrie bersitegang dengan para agen Mossad. Sjafrie yang menapak karier dari Kopassandh (kini Kopassus) itu menegaskan aturan prtokoler kepresidenan RI.

Namun rupanya pengawal Yitzhak Rabin tak mau terima. Bukannya mundur, salah satu yang berhadapan dengan Sjafrie tiba-tiba mencabut senapa otomatis Uzi dari balik jasnya. Tak cuma itu, dia juga mencengkeram leher Sjafrie dengan keras.

Namun, Sjafrie bukan prajurit kemarin sore. Dia telah lebih dulu mencabut pistol Bareta miliknya dan menempelkan ke perut agen Mossad itu. Nyawa dipertaruhkan Sjafrie dalam detik-detik sangat menegangkan itu.

Sjafrie Sjamsoeddin mendamping Presiden Soeharto. (Foto: Istimewa).
Sjafrie Sjamsoeddin mendamping Presiden Soeharto. (Foto: Istimewa).

Makin mendebarkan karena agen Mossad dan anggota Paspamres lain juga telah mencabut senjatanya. Mereka saling berhadapan dengan menodongkan senjata masing-masing. Yitzhak Rabin pun cemas dengan situasi adu senjata itu.  

Situasi itu akhirnya mereda setelah agen Mossad mengakui kesalahannya. "Sorry, I understand it," katanya. 

Dia lantas menurunkan senjatanya. Begitu pula pengawal yang lain. Adu tembak antara Paspampres Soeharto dengan pengawal Yitzhak Rabin pun urung terjadi. 

PM Israel dan pengawal akhirnya mau menaati protokol kemanan Paspampres. Yitzhak bahkan harus rela menunggu selama 15 menit untuk bisa bertemu Presiden Soeharto.

Digembleng Kopassus

Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 30 Oktober 1952, Sjafrie masuk Akademi Militer selepas pendidikan sekolah menengah. Prajurit tinggi tegap ini lulus 1974. Beberapa rekan seangkatannya antara lain Prabowo Subianto (kini menteri pertahanan) dan Ryamizard Ryacudu (Menhan 2014-2019).

Dalam rekam jejak militernya, dia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis seperti Komandan Peleton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), Komandan Nanggala X Timor-Timur 1976, Komandan Nanggala XXI Aceh 1987. Selain itu, Komandan Tim Maleo Irian Jaya 1987. Satgas Kopassus Timor Timur 1990 dan Komandan Grup A Paspampres serta Pangdam Jaya pada 1997.

Sjafrie juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) dari 6 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014. Dia juga pernah menduduki jabatan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan). Termasuk Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI periode 2002–2005.

Tak dimungkiri, sosok Sjafrie sangat berperan dalam menjaga keamanan dan keselamatan Presiden Soeharto. Sebagai Paspampres, Sjafrie merupakan prajurit TNI yang mumpuni dan kenyang dengan berbagai penugasan di medan operasi.

Mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. (Foto: Sindonews).
Mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. (Foto: Sindonews).

Tidak hanya itu, Sjafrie juga pernah menjadi pengawal pribadi Presiden Soeharto ketika melakukan kunjungan kerja ke luar negeri seperti ke Malaysia, Singapura, Filipina, Sri Langka pada 1979, Amerika Serikat dan Jepang pada 1980, kemudian Korea, Spanyol, Jepang dan Amerika Serikat pada 1982, serta kunjungan Malaysia dan Singapura pada 1984. 

Dia juga mengawal perjalanan ke Timur Tengah, Tunisia dan Amerika Serikat pada 1993, Bosnia, Kroasia, Jerman dan Denmark pada 1995. Kini, Sjafrie diangkat sebagai penasihat Menhan Prabowo Subianto. 

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut