Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gibran di HUT Panglima Jilah: yang Merah-merah Biasanya Totalitas Luar Biasa
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Dayak, Suku yang Ditemui Ganjar Pranowo ketika Safari Politik

Senin, 27 November 2023 - 16:35:00 WIB
Mengenal Dayak, Suku yang Ditemui Ganjar Pranowo ketika Safari Politik
Mengenal Dayak, suku yang ditemui Ganjar Pranowo ketika Safari Politik. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat adat Dayak di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Minggu (26/11/2023).

Tarian adat Dayak, pemasangan tutup kepala khas Dayak Kanayatn, dan pemberian senjata Mandau oleh Ketua Dewan Adat Dayak, menjadi sambutan yang meriah menyambut kehadiran Ganjar Pranowo dalam agenda silaturahmi dengan sejumlah tokoh dewan adat Dayak di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Dalam pertemuan tersebut, Ganjar Pranowo mendengarkan aspirasi dari para tokoh adat Dayak, termasuk permintaan perbaikan infrastruktur jalan raya, serta harapan untuk melibatkan tokoh Dayak di dalam kabinet Ganjar-Mahfud jika keduanya terpilih dalam Pemilihan Presiden 2024.

Selain itu, beberapa masalah yang disoroti mencakup isu infrastruktur, perkebunan sawit, dan pertambangan yang dianggap merugikan hak ulayat masyarakat.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga mengimbau partai politik pengusung dan para relawan untuk tidak melakukan kampanye yang bersifat SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) dalam pemilihan mendatang.

Pertemuan tersebut dilakukan di luar agenda resmi dari rangkaian kunjungan Ganjar ke Pontianak. 

“Satu itu hak atas tanahnya, kemudian keterlibatan masyarakatnya. Maka kemudian dibutuhkan pembangunan SDM yang bisa diakselerasi,” ujarnya.

Mengenal Suku Dayak

Berbicara tentang Suku Dayak, Indonesia kaya akan keberagaman suku yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Suku Dayak yang mendiami Kalimantan. Suku Dayak merupakan penduduk asli yang telah menghuni Pulau Kalimantan sejak zaman dahulu.

Suku Dayak terdiri dari 268 sub-suku yang terbagi dalam enam rumpun, yaitu Rumpun Punan, Rumpun Klemantan, Rumpun Apokayan, Rumpun Iban, Rumpun Murut, dan Rumpun Ot Danum. Setiap sub-suku dan rumpun Suku Dayak memiliki adat, budaya, dan tradisi yang hampir serupa. 

Persebaran masyarakat Suku Dayak di Pulau Kalimantan tidak terbatas hanya pada wilayah Indonesia, melainkan juga mencakup negara tetangga seperti Sabah dan Sarawak di Malaysia.

Dilansir dari laman Kemendikbud, Coomans (1987) mengungkap teori yang didukung oleh Inoue (1999) bahwa Suku Dayak adalah keturunan imigran dari Provinsi Yunnan di China Selatan, tepatnya di Sungai Yangtse Kiang, Sungai Mekong dan Sungai Menan. 

Sebagian dari kelompok imigran ini menyeberang ke semenanjung Malaysia dan melanjutkan perjalanan dengan menyeberang ke bagian utara Pulau Kalimantan. Kemudian, seorang tokoh Dayak Kayan juga menjelaskan bahwa suku dayak adalah ras Indo China yang bermigrasi ke Indonesia pada abad ke -11. 

Ciri-ciri Suku Dayak

Ciri khas Suku Dayak dapat terlihat melalui warisan budaya yang masih dijaga hingga saat ini, mencakup rumah adat, pakaian tradisional, senjata, bahasa, kepercayaan, dan tradisi. 

Rumah adat khas Suku Dayak memiliki bentuk panggung dan terbuat dari kayu, yang dikenal sebagai Rumah Betang. Rumah Betang dihuni oleh beberapa keluarga sebagai simbol kebersamaan yang dihargai oleh Suku Dayak.

Pakaian adat Suku Dayak untuk pria dikenal sebagai King Baba, sedangkan untuk wanita disebut King Bibinge. Pakaian adat ini memiliki ciri khas berupa sulaman dengan motif khas Dayak, serta hiasan kepala seperti tajuk bulu tantawan dan tajuk bulu arue yang terbuat dari bulu burung enggang. Selain itu, senjata khas yang sering digunakan dalam tradisi Suku Dayak adalah mandau.

Tradisi Terkenal Suku Dayak

1. Kuping Panjang

Suku Dayak juga terkenal dengan berbagai tradisinya, beberapa di antaranya sangat khas dan terkenal karena keunikan mereka. Salah satu tradisi yang unik adalah kebiasaan memanjangkan daun telinga. 

Proses memanjangkan telinga ini dilakukan dengan menggunakan logam atau pemberat, serupa dengan anting-anting. Menurut ketentuan adat, perempuan dari Suku Dayak dapat memanjangkan telinga hingga mencapai dada, sementara laki-laki dapat memanjangkannya hingga bagian bawah dagu. Tradisi ini, selain menjadi simbol kecantikan, juga memiliki makna sebagai penanda status kebangsawanan dan sebagai latihan untuk mengembangkan kesabaran.

2. Tato Tradisional

Suku Dayak juga terkenal dengan Tradisi tato tradisionalnya. Masyarakat suku Dayak Iban di Kecamatan Embaloh, Kabupaten Kapuas Hulu, dikenal dengan praktik tato sebagai seni ukir atau rajah pada tubuh mereka. 

Menurut informasi dari laman Kemendikbud, masyarakat suku Dayak Iban diyakini telah mengenal tato sejak periode tahun 1500 SM hingga 500 SM. Dalam konteks tradisional, saat berlangsungnya pertempuran, tato ini digunakan oleh suku Dayak Iban untuk mengidentifikasi kawan dan lawan.

3. Tiwah

Tradisi penguburan suku Dayak melibatkan beberapa aspek budaya yang unik. Seringkali, suku Dayak menerapkan tradisi pemakaman dengan cara memakamkan orang yang meninggal dalam kuburan tanah atau dalam peti mati yang diletakkan di atas tanah. Pemakaman tersebut seringkali melibatkan ritual dan upacara khusus yang melibatkan keluarga dan masyarakat setempat.

Beberapa kelompok suku Dayak, seperti Dayak Ngaju, mungkin juga melaksanakan tradisi Tiwah, yang melibatkan pembakaran tulang belulang kerabat yang telah meninggal. Dalam tradisi ini, keluarga yang ditinggalkan akan menari, bernyanyi, dan mengelilingi jenazah sebagai bagian dari prosesi penguburan.

Penting untuk diingat bahwa praktik penguburan suku Dayak dapat bervariasi antara kelompok suku dan wilayah tertentu di Kalimantan, sehingga tidak ada satu cara penguburan yang merangkum semua praktik suku Dayak.

Editor: Simon Iqbal Fahlevi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut