Mengenal Fase Uji Klinis Vaksin, Begini Kata Pakar
JAKARTA, iNews.id - Indonesia melalui PT Bio Farma (Persero) Tbk akan melakukan uji klinis fase ketiga vaksin virus corona (Covid-19) pada awal Agustus 2020. Lalu bagaimana penjelasan pakar tentang proses uji klinis dari masing-masing fase tersebut?
Epidemiolog dari Univerisitas Indonesia (UI) Pandu Riono memaparkan, ada tiga fase dari proses uji klinis suatu vaksin. Fase pertama, yakni mencari kandidat vaksin, apakah bisa menimbulkan induksi atau rangsangan terhadap antibodi.
"Dilihat nanti pada fase kedua itu mencari dosis untuk berapa yang bisa meningkatkan antibodi," katanya dalam diskusi bertajuk 'Vaksin Cina, Uji Klinis Bukan Kelinci Percobaan' yang digelar secara virtual, di Jakarta, Minggu (26/7/2020).
Pandu mengatakan, pada fase ketiga merupakan proses untuk melihat apakah vaksin tersebut efektif memberikan perlindungan kepada orang yang diberikan vaksin. Proses tersebut bukan hanya sekadar memberikan sebuah rangsangan antibodi seseorang melainkan juga bagi orang yang sudah terpapar infeksi virus, dalam hal ini Covid-19.
"Harapannya dia memberikan efektivitasnya lebih dari 70 persen. Kalau masih di bawah 50 persen belum efektif," ujarnya.
Untuk diketahui, Bio Farma menerima vaksin dari Sinovac sebanyak 2.400. Nantinya, pengujian dilakukan terhadap 1.620 subjek dengan rentang usia 18-59 tahun dan dengan kondisi tertentu.
Sisanya akan digunakan untuk pengujian di beberapa laboratorium lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).
Editor: Djibril Muhammad