Mengenal Korps Marinir TNI AL, Hantu Laut Penjaga Kedaulatan NKRI
JAKARTA, iNews.id - Pasukan elite TNI AL, Korps Marinir dibentuk tanggal 15 November 1945 di masa pemerintahan Presiden Soekarno. Korps yang dikenal dengan Baret Ungunya ini memiliki semboyan Jalesu Bhumyamca Jayamahe yang artinya “Di Laut dan Darat Kita Jaya”.
Korps Marinir pada awalnya merupakan bagian dari Corps Armada (CA) IV Tegal yang bertugas menjaga keamanan laut Indonesia dari berbagai ancaman. Kesatuan ini bahkan memegang peranan sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Satuan ini diketahui paling ditakuti Belanda saat perang kemerdekaan dikarenakan kekuatan dan persenjataannya yang cukup besar dan kuat. Berbagai palagan pertempuran pun telah banyak dilalui, di antaranya Operasi Trikora, dalam upaya menggabungkan Irian Jaya ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Lalu ada Operasi Dwikora di sepanjang perbatasan Sabah dan Serawak, Malaysia pada 1964. Dalam operasi tersebut, prajurit Marinir harus berhadapan dengan pasukan elite Inggris yakni Special Air Services (SAS) dan pasukan Gurkha.
Tidak hanya itu, Korps Marinir juga terlibat dalam operasi pemulihan keamanan dalam peristiwa G30S/PKI dan Operasi Alugoro di Aceh. Termasuk operasi pembebasan Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak di perairan Somalia pada 2011 lalu.
Dalam operasi yang menegangkan tersebut, sejumlah perompak tewas ditembak. Kehebatan dan ketangguhan Marinir dalam menyelesaikan operasi baik di dalam maupun di luar negeri membuat Korps Baret Ungu ini dijuluki sebagai Hantu Laut.