Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Fakta Tersembunyi di Balik Uap Vape
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Rokok Batik Ampas Kopi di Rembang, Begini Filosofinya

Kamis, 11 November 2021 - 13:08:00 WIB
Mengenal Rokok Batik Ampas Kopi di Rembang, Begini Filosofinya
Warga Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Tengah hobi membuat rokok batik dengan ampas kopi. (Foto akun Youtube TNI AD).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Warga Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Tengah hobi membuat rokok batik dengan ampas kopi. Mereka terlihat sangat mahir mengambar batik di batang rokok.

Awalnya Babinsa Kodim Rembang, Serda Kasmuri berkunjung di Warung Kopi Lelet usai meninjau pembangunan jalan dari dana desa. Para warga sudah berada di sana dengan meminum kopi. 

Kasmuri melihat pria bernama Karim sedang sibuk membatik rokoknya. 

"Wah itu apa pak? Rokok dibatik, kain dibatik, semua dibatik. Cuma satu yang belum dibatik pak, hati saya belum dibatik," kata Kasmuri dalam akun Youtube TNI AD, Kamis (11/11/2021).

"Kalau itu istrik yang membatik Pak," jawab Karim sembari tertawa. 

Sementara itu, Pemerhati Sejarah Rembang Ernantoro menjelaskan alasan kenapa rokok dibatik hanya di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. 

"Sebetulnya ini ada filosofinya. Warna putih sebetulnya sudah dikatakan bersih dan suci. Terus diberi ampas kopi yang paling kotor," kata Ernantoro. 

Rokok batik dengan ampas kopi. (Foto akun Youtube TNI AD).
Rokok batik dengan ampas kopi. (Foto akun Youtube TNI AD).

Menurut dia, muncul rokok dilelet kopi karena kebersamaan. Artinya tidak memandang kaya dan miskin. 

"Kalau putih dan hitam menjadi satu rasanya nikmat sekali, terus akhirnya kumpul di satu warung kopi," katanya. 

Kabupaten Rembang juga dikenal batik tulis. Dia mengatakan asal usul batik Rembang sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. 

Lalu muncul budaya kebersamaan satu batik motif China dan Jawa. 

"Sebetulnya sejak zaman Kerajaan Majapahit sudah muncul tulisan di lontar yang ditulis dengan lidi. Biting atau Lidi sekarang jadi canting, yang lontar jadi kain putih. Terus sampai sekarang muncul satu budaya kebersamaan intinya dalam satu batik disini ada motif China dan Jawa," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut