Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : SAR Temukan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Menhub: Bangkai KMP Tunu Ditemukan 3,9 Km dari Titik Tenggelam, Posisi Terbalik

Senin, 14 Juli 2025 - 08:58:00 WIB
Menhub: Bangkai KMP Tunu Ditemukan 3,9 Km dari Titik Tenggelam, Posisi Terbalik
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan di dasar Selat Bali. (Foto: Rahmat Ilyasan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan proses pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), menemukan titik terang. Tim SAR gabungan telah menemukan bangkai kapal pada jarak sekitar 3,9 kilometer (km) dari titik tenggelam pada Minggu (13/7/2025).

"Saya telah mendapat informasi bahwa KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan dalam posisi terbalik," ujar Dudy dalam keterangannya, Senin (14/7/2025).

Dia mengapresiasi kinerja Tim SAR gabungan yang berhasil menemukan bangkai KMP Tunu Prtama Jaya. 

"Saya mengapresiasi kinerja tim SAR gabungan selama 10 hari ini yang begitu gigih mencari posisi kapal serta para korban yang belum ditemukan," 

Dia mengatakan, tim SAR gabungan mengangkat bangkai kapal dengan mempertimbangkan keselamatan. Sebab, arus bawah laut Selat Bali sangat deras. 

"Proses pengangkatan kapal akan dilakukan dengan SOP (standar operasional prosedur) ketat untuk memastikan aspek keselamatan dari tim. Harapannya proses pengangkatan kapal bisa berjalan lancar sehingga dapat membantu investigasi lebih lanjut," tutur dia.

Hingga Sabtu malam, 12 Juli 2025, data dari Posko Operasi SAR di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mencatat bahwa sebanyak 30 orang selamat, 18 korban ditemukan meninggal dunia (dengan tiga di antaranya masih dalam proses identifikasi), dan 17 orang lainnya masih dinyatakan hilang serta dalam proses pencarian.

Sebagai informasi, KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang, 12 awak kapal, dan 22 unit kendaraan tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025, di perairan Selat Bali. Operasi SAR terus dilakukan untuk mencari korban yang masih hilang.

Operasi pencarian diperkuat dengan keterlibatan KRI Spica 934 dan tim ahli Pushidrosal. Mereka melakukan tiga fase pencitraan bawah laut dengan alat Magnetometer, Multibeam Echosounder, dan Side Scan Sonar. Sementara KRI Pulau Fanildo 732 dan KAL Sembulungan mengerahkan tim penyelam menggunakan ROV (Remotely Operated Vehicle).

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut