Menlu Retno Ungkap 1 Keluarga WNI Belum Berhasil Dievakuasi dari Gaza

JAKARTA, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meminta maaf atas upaya evakuasi satu keluarga warga negara Indonesia (WNI) dari Gaza, Palestina, yang kembali belum berhasil. Sebab, akses menuju Gaza ditutup.

"Upaya untuk melakukan evakuasi terhadap satu keluarga WNI yang tinggal di Gaza Selatan, kembali belum berhasil," ujar Retno dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).

Baca Juga

Seteru China vs Jepang Memanas, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya

Dia mengatakan, sudah dua hari tidak ada proses evakuasi di Gaza akibat penutupan akses tersebut.

"Diperoleh informasi, pintu dari sisi Gaza tidak dibuka sehingga tidak dimungkinkan dilakukan evakuasi," katanya.

Baca Juga

6 WNI Masih Ada di Gaza Palestina, 3 Pilih Menetap untuk Tolong Para Korban di RS

"Dari lapangan kami juga memperoleh informasi, bahwa sudah dua hari ini tidak ada evakuasi dari Gaza ke Rafah," ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keluarga WNI itu dalam keadaan baik.

Baca Juga

4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza, Menlu Retno: Sudah Tiba di Kairo

"Kita akan terus berusaha dan kemarin saya lakukan kembali komunikasi dengan berbagai pihak, untuk memastikan bahwa WNI dalam keadaan baik," tuturnya.

"Saya juga langsung berkomunikasi dengan keluarga WNI Pak Hussein, untuk memberikan semangat dan menyampaikan bahwa kami sedang terus berusaha," ujarnya.

Baca Juga

4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza, Sudah Tiba di Kairo Mesir

Sebelumnya, Retno Marsudi mengatakan masih ada enam WNI yang berada di Gaza, Palestina. Kemenlu masih mencoba untuk mengevakuasi WNI itu.

"Jadi yang masih ada di sana kalau dihitung dari WNI-nya ada enam, empat sudah keluar, enam masih di sana," ujar Retno kepada wartawan, Sabtu (4/11/2023).

Baca Juga

Lindungi WNI,  KJRI Cape Town Beri Bantuan untuk ABK Sakit

Ketiga WNI di antaranya merupakan relawan Medical Emergency Rescue Commitittee (MER-C) yang memilih menetap untuk memberikan pertolongan di Rumah Sakit Indonesia.

Editor: Rizky Agustian