Mensos Risma Minta Warga Pasaman Barat Tanggap Bencana
JAKARTA, iNews.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi lokasi terdampak gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Sabtu,(26/2/2022). Dia langsung mengecek salah satu bangunan yakni Madrasah Al Wahid di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.
Dia juga mengajak warga bersama-sama mendirikan tenda di halaman madrasah.
"Nah mudah kan. Bapak Ibu sementara bisa tinggal di sini. Supaya kalau sewaktu-waktu ada guncangan gempa susulan, terhindar dari bahaya," kata Mensos Risma dikutip dalam rilis resmi Kemensos, Minggu (27/2/2022).
Seorang nenek bertanya apakah bisa nyaman tinggal di dalam tenda, Mensos menyatakan akan melengkapi fasilitas tenda sehingga nyaman dihuni. "Nanti dikasih selimut dan ditambahi karpet yang empuk ya nenek,"ujar Risma.
Risma membangun kesadaran agar mereka siap hidup berdampingan dengan bencana. Sebab kalau memindahkan mereka dari desa atau kampung mereka saat ini, bukan perkara sederhana.
"Jadi kita harus siap dengan bencana yang mungkin setiap saat bisa terjadi. Caranya adalah mempersiapkan kemandirian dan kesiapsiagaan. Kalau memindahkan warga tidak sesederhana," ucap Mensos.
Tidak lupa mantan Wali Kota Surabaya ini memberikan motivasi agar masyarakat bersabar menghadapi cobaan, dan tidak lengah. "Tenda ini diserahkan kepada masyarakat. Saya minta terus berlatih ya lebih cepat lagi mendirikan tendanya," kata Mensos.
Untuk membantu warga, Mensos juga akan mendirikan lumbung sosial yang isinya bahan makanan, selimut, karpet, tenda, genset, BBM dan pemurni air. Untuk keperluan itu, Risma meminta kepada Pemkab Pasaman Barat untuk menentukan dimana titik koordinat dimana lumbung sosial akan didirikan.
Selain ke Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Mensos juga mengunjungi Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. Dia menyerahkan santunan ahli waris senilai Rp15 juta/jiwa.
Sebanyak 10 jiwa diberikan santunan dengan 2 di antaranya diserahkan langsung oleh Mensos. Dari 10 jiwa, 4 jiwa warga Kabupaten Pasaman Barat dan 6 warga Kabupaten Pasaman.
Editor: Faieq Hidayat