Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenag: Dirjen Pesantren akan Ditentukan Presiden Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Menteri PPPA: Pesantren Harus Jadi Tempat Aman dan Bebas Kekerasan

Minggu, 26 Oktober 2025 - 09:06:00 WIB
Menteri PPPA: Pesantren Harus Jadi Tempat Aman dan Bebas Kekerasan
Menteri PPPA Arifah Fauzi. (Foto: Dok. Kementerian PPPA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifah Fauzi mendorong setiap pesantren harus bisa memberikan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. Menurut dia, pesantren memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia yang berakhlak dan berjiwa kebangsaan. 

Arifan menegaskan perlindungan anak merupakan hal esensial jika ingin mencapai cita-cita Indonesia yang maju. 

"Anak-anak adalah calon pemimpin bangsa yang wajib kita lindungi, karena itu kolaborasi dengan pesantren menjadi langkah penting untuk memastikan setiap anak terlindungi dan mendapatkan haknya atas pendidikan yang aman dan bebas dari tindak kekerasan,” kata Arifah, dikutip Minggu (26/10/2025).

Dia juga menyoroti tantangan perlindungan anak di era digital yang semakin kompleks. Dia mengajak para santri untuk menggunakan internet dengan bijak.

Sebab, menurut dia, ruang digital juga membuka risiko kekerasan, perundungan, dan eksploitasi seksual online. 

Oleh karena itu, kata dia, Kementerian PPPA terus mendorong penerapan Pesantren Ramah Anak yang menjunjung nilai kemanusiaan, menghormati hak anak, serta menumbuhkan budaya pengasuhan tanpa kekerasan.

“Kemen PPPA berkomitmen memperkuat ekosistem perlindungan anak di lingkungan pesantren melalui berbagai langkah strategis. Di antaranya, integrasi prinsip perlindungan anak ke dalam tata kelola pesantren bersama Kementerian Agama, pelatihan bagi para pengasuh, ustaz, dan ustazah tentang pengasuhan tanpa kekerasan, pembentukan Satgas Perlindungan Anak Pesantren (Satgas PAP), serta penguatan sistem pelaporan dan pengaduan berbasis pesantren melalui SAPA 129 dan SIMFONI PPA,” ujarnya.

Arifah menegaskan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak memerlukan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pihak. 

Sehingga, dia mengajak semua elemen untuk bersinergi dalam upaya pencegahan agar kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak terjadi di lingkungan pesantren maupun di tempat lainnya.

"Pesantren Ramah Anak adalah cermin tekad kita membangun Indonesia yang beradab dan berkeadilan. Mari kita jadikan pesantren sebagai rumah kasih bagi anak-anak kita,” pungkasnya

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut