Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : LPBH PBNU: Kepemimpinan NU Kolektif, Rais Aam dan Ketum Haram Ambil Keputusan Tunggal!
Advertisement . Scroll to see content

#MenujuSatuAbadNU, PKB Gelar Istighosah dan Tahlil Malam Ini

Minggu, 31 Januari 2021 - 08:34:00 WIB
#MenujuSatuAbadNU, PKB Gelar Istighosah dan Tahlil Malam Ini
Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar dalam acara Gus Ami menyapa di Mojokerto, Jumat (27/11/2020). (Foto: iNews.id/Sholahudin)
Advertisement . Scroll to see content

NU sempat menjadi peserta pemilu tahun 1955, dalam pesta demokrasi saat itu NU berhasil dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa Demokrasi Terpimpin NU dikenal sebagai partai yang mendukung Soekarno, dan bergabung dalam NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis). Nasionalis diwakili Partai Nasional Indonesia (PNI), Agama Partai Nahdhatul Ulama dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

NU kemudian menggabungkan diri dengan Partai Persatuan Pembangunan pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan pemerintah orde baru mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut