Menyesal Tak Bisa Hadiri Munas ke-X MUI, Ini Pesan Din Syamsuddin
JAKARTA, iNews.id - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyesal tidak dapat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke-X MUI di Hotel Sultan, Jakarta, pada 25-27 November 2020. Dia pun memohon maaf atas hal tersebut.
"Dengan menyesal dan memohon maaf, karena alasan tertentu, saya tidak dapat menghadiri Munas," ucap Din melalui keterangan tertulisnya kepada MNC Media, Selasa (24/11/2020) malam.
Din mengucapkan selamat bermusyawarah kepada peserta Munas MUI. Dia berharap agar forum tersebut berjalan lancar, sukses, bermarwah dan bermartabat.
Dia juga berpesan Kepada Dewan Pimpinan MUI agar memastikan Munas berlangsung sesuai Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga.
"Pelanggaran terhadap kedua rujukan dasar tersebut akan mengurangi keabsahan hasil Munas dan mencederai marwah organisasi," katanya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu juga berharap Munas dapat menghasilkan kepengurusan yang memantapkan fungsi MUI sebagai Khadimul Ummah wa Shodiqul Hukumah, yakni pelayan umat dan mitra kritis pemerintah.
MUI, kata Din, harus mengukuhkan posisi sebagai mitra kritis pemerintah, dengan tidak segan dan sungkan membela jika pemerintah benar dan mengoreksi jika salah.
"Sebagai gerakan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar harus tetap ditegakkan. MUI perlu dipimpin oleh ulama yang berintegritas dan beristiqamah memperdulikan nasib umat Islam," ucap dia.
Lebih lanjut, Din berharap MUI semakin memantapkan diri sebagai wadah musyawarah ulama, zuama, dan cendikiawan Muslim, dengan menjadi tenda besar bagi seluruh organisasi dan lembaga umat Islam.
"Tiadalah baik jika MUI dikuasai oleh satu-dua organisasi. Maka kepemimpinan MUI masa depan perlu mengakomodasi segenap potensi umat Islam," tutupnya.
Editor: Faieq Hidayat