Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Modifikasi Cuaca di Jakarta Efektif, bakal Berlangsung hingga 10 November
Advertisement . Scroll to see content

Modifikasi Cuaca Mikro Diuji Coba Atasi Polusi Udara Jakarta, Apa Itu?

Senin, 28 Agustus 2023 - 19:23:00 WIB
Modifikasi Cuaca Mikro Diuji Coba Atasi Polusi Udara Jakarta, Apa Itu?
Pemerintah menguji coba teknik modifikasi cuaca mikro untuk mengatasi polusi udara di Jabodetabek, apa itu? (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menguji coba teknik modifikasi cuaca mikro untuk mengatasi polusi udara di wilayah Jabodetabek. Uji coba itu melibatkan BRIN, BMKG, KLHK, hingga Pemprov DKI Jakarta.

“Oleh karena itu diambil kemarin, dilakukan uji coba di Pertamina, di Gedung Pertamina yang di depan Istiqlal dan di gedung-gedung GBK, pekerjaannya Pemda DKI, BRIN, dan BMKG, KLHK juga mengikuti perkembangannya itu ada yang namanya teknik modifikasi cuaca mikro,” kata Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar saat konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Dia mengatakan, teknik modifikasi cuaca mikro ini dilakukan dengan mengembuskan uap-uap air dari gedung-gedung tinggi, sehingga bisa mempengaruhi partikel-partikel polusi.

Selain itu, kata Siti, teknik tirai air di gedung-gedung tinggi juga bisa dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara.

“Ada lagi selain teknik modifikasi cuaca mikro, jadi pada gedung-gedung tertentu, tempat-tempat tertentu nanti ada lagi yang namanya tirai air," ujarnya. 

“Tirai air itu sirkulasi air tetapi perlu dipasang di teras-teras, gedung-gedung besar yang menghadap ke ruang publik. Jadi kalau sirkulasi airnya terus kayak air mancur tapi terus-terusan gitu namanya pakai tirai begitu itu juga akan memberikan uap air sebetulnya sehingga itu juga bisa mempengaruhi,” katanya. 

Siti menyebut, teknik modifikasi cuaca mikro ini dilakukan karena operasi modifikasi cuaca dengan menaburkan NaCl hanya bisa dilakukan saat awan-awan uap air muncul. 

“Memang seperti saya pernah bilang bahwa kalau pencemaran udara itu naik ke udara, lalu berputar-putar di situ saja kan jadi susah, tetapi ketika dia tercuci memang jadi baik, tapi memang ada persoalan ketika TMC itu harus menunggu awan,” kata Siti.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut