Moeldoko Sebut Benny Wenda Dalang Kerusuhan di Papua
JAKARTA, iNews.id - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut pihak asing ikut bermain dalam serangkaian kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat beberapa hari belakangan ini. Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko secara tegas menunjuk tokoh Papua, Benny Wenda sebagai dalang serentetan aksi di Papua.
Pernyataan itu disampaikan Moeldoko saat ditanya terkait sosok pihak asing yang ikut bermain di kasus Papua. "Ya jelas toh. Jelas Benny Wenda itu. Dia mobilisasi diplomatik, mobilisasi informasi yang missed, yang enggak bener. Itu yang dia lakukan di Australia, di Inggris-lah," ujar Moeldoko di Komplek Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (2/8/2019).
Benny yang saat ini menetap di Inggris, diduga telah melakukan gerakan politik dari luar negeri. Mantan panglima TNI ini mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat merupakan persoalan politik yang tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan militer.
"Ini persoalan politik ya. Ini persoalan politik harus diatasi dengan pendekatan politik, enggak bisa dengan pendekatan militer. Ini juga lebih politik karena dia bergerak di front politik," ucap Moeldoko.
Moeldoko tak menampik tidak menutup kemungkinan pemerintah akan berkoordinasi dengan otoritas Inggris guna menyelesaikan persoalan di Bumi Cenderawasih. Apalagi, Benny Wenda disinyalir menetap di sana. "Itulah seperti diplomasi. Pastilah dilakukan," ujarnya.
Sedangkan, Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya meminta warga di Papua dan Papua Barat untuk tidak terprovokasi kabar bohong atau hoaks. "Itu masyarakat harus hati-hati, karena pembohongan itu yang buat kita jadi ribut. Jadi lebih baik hati-hati dan menghindari hal itu," katanya saat ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta.
Menurut Lenis, masyarakat harus mengklarifikasi kabar yang tersebar baik melalui pembicaraan langsung maupun media sosial kepada pihak yang paham masalah. Dia menyarankan masyarakat dapat melapor kepada aparat keamanan jika ada isu provokasi ataupun hoaks.
"Jangan dapat kabar apa-apa lalu disebar langsung. Tapi cari tahu kenyataannya dulu gitu," ujar Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua.
Lenis juga mengonfirmasi sebanyak 300 warga Papua mantan pengunjuk rasa yang sebelumnya berada di kompleks Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan telah dipulangkan dengan selamat ke kediaman masing-masing. Mereka bersembunyi karena khawatir mendapat balasan dari masyarakat korban kerusuhan.
"Sudah, itu benar, mereka dipulangkan dan sudah selamat sampai di tempat tujuan. Mereka sudah dijemput semua," demikian Lenis terkait pemulangan ratusan warga itu ke daerah Abepura dan Waena.
Editor: Djibril Muhammad