MS GLOW Totalitas Pahami Kebutuhan Konsumen di Multiplatform
JAKARTA, iNews.id - Preferensi konsumen dalam memilih produk dan layanan berubah setelah adanya pandemi Covid-19. Kondisi ini hampir terjadi di semua industri, termasuk kecantikan.
MS GLOW melihat konsumen semakin beralih ke skin minimalism, yakni menggunakan satu produk memberi banyak manfaat sesuai kebutuhan. Founder MS GLOW Shandy Purnamasari mengungkapkan, dampak ekonomi sangat berpengaruh pada daya beli konsumen.
Di sisi lain, industri kecantikan semakin dinamis. Menyikapi kondisi tersebut, MS GLOW menghadirkan beberapa inisiatif sebagai upaya tetap relevan dengan kebutuhan konsumen.
“Harga dan bahan baku yang terkandung masih menjadi alasan utama konsumen dalam pemilihan produk kecantikan. Sebab itu, MS GLOW senantiasa menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing segmen. Kami juga memanfaatkan layanan omnichannel agar dapat memberi kemudahan bagi konsumen dalam bertransaksi,” katanya.
Pandemi tidak hanya memberi perubahan pada perilaku konsumen saja, tetapi juga pada gaya hidup. Masyarakat semakin banyak menghabiskan waktu di rumah dan menggunakan media sosial sebagai hiburan.
MS GLOW menangkap kondisi tersebut sebagai momentum untuk dekat dengan konsumen melalui beragam aktivasi online.
“Sejak awal, MS GLOW sudah masuk penjualan online. Jadi, aktivasi kreatif online sudah ada sejak MS GLOW berdiri dan berlanjut sampai sekarang. Dalam meningkatkan brand awareness, kami kerap menggandeng influencer. Langkah ini berhasil membawa dampak besar bagi revenue kami. Tak jarang para influencer ini ikut menjadi reseller,” ujar Shandy.
Demi menjangkau target konsumen secara lebih luas, MS GLOW kerap menghadirkan aktivasi talkshow dengan melibatkan dokter untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Beragam aktivasi tersebut tidak hanya ditampilkan di media sosial, tetapi juga saluran televisi, radio, bahkan media cetak.
Pada aktivasi yang dilakukan, tak jarang MS GLOW membuat aksi kampanye yang bermakna. Melalui aksinya, MS GLOW kerap mengajak masyarakat untuk lebih percaya diri dan mendobrak stigma bahwa cantik tidak hanya dari penampilan fisik, tetapi juga dari nilai yang dimiliki diri.
Hal ini tercermin pada setiap brand ambassador yang dipilih untuk menyuarakan aksi tersebut. Kolaborasi dengan brand ambassador ini tidak hanya meningkatkan retensi pengguna dan berdampak positif bagi merek, tapi juga berdampak positif bagi masyarakat. Ini selaras dengan tujuan MS GLOW untuk memberikan social impact kepada masyarakat Indonesia.
Pandemi juga menjadi momentum berbagai industri berbenah diri. Dalam prosesnya, MS GLOW memiliki five magic words yang diterapkan dalam berbenah diri. Antara lain digital, human, local, global, balance.
Terkait digital, MS GLOW menyadari teknologi digital kian berkembang. Perkembangan ini kemudian dimanfaatkan oleh MS GLOW untuk mendorong dan memperkuat program reseller yang telah ada sejak awal berdiri.
Konsumen loyal MS GLOW diajak untuk menjual kembali produk-produk MS GLOW dengan harga khusus. Peran online tidak hanya dimanfaatkan dalam menjual produk, namun juga dalam layanan seperti menghadirkan konsultasi secara online tanpa perlu bertatap muka.
Shandy menyampaikan, digitalisasi perlu disertai dengan human transformation. Oleh sebab itu, MS GLOW terus membangun karakter dengan menggabungkan tim antardivisi agar menghasilkan teamwork yang baik.
“Kreativitas juga hal yang terus kami bangun. Kami selalu menggaungkan women empowerment. Sehingga, bukan hanya sumber daya manusia yang kami kembangkan tapi jaringan seller MS Glow juga kami selalu berikan pengetahuan terbaru secara berkala,” tuturnya.
Sementara terkait human, MS GLOW mengetahui betul bahwa sebagian masyarakat mengalami kesulitan. Oleh karena itu, MS GLOW memberikan dukungan melalui J99 Foundation. Dukungan ini merupakan aksi berbagi dari sebagian hasil keuntungan dan sebagai langkah meningkatkan kecintaan masyarakat.
Lalu pada aspek local, MS GLOW menjalin kolaborasi bersama komunitas, serta melakukan pemberdayaaan perempuan Indonesia di tengah kondisi pandemi. Dalam penerapannya, MS GLOW memperkuat 12 klinik dan jaringan seller yang saat ini mencapai sekitar 83 ribu di seluruh Indonesia. Caranya, dengan melakukan edukasi, seperti membangun kepercayaan antarpenjual di dalam supply chain bisnis MS GLOW.
Pada langkah global, MS GLOW kian berupaya menyampaikan pesan bahwa masyarakat harus lebih percaya diri dengan menjadi dirinya sendiri. Hal ini ditunjukkan melalui kampanye video bertajuk Semua Juga Bisa yang sempat terpampang di Times Square, New York.
Pada langkah balance, MS Glow senantiasa bersinergi dengan pemerintah untuk memperbaiki perekonomian. MS Glow berupaya membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahtaraan para mitra.
“MS GLOW mempunyai program corporate social responsibility (CSR) untuk membantu mereka yang terpapar Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri dalam bentuk makanan. Selain itu, juga memberi donasi dalam bentuk mobil ambulans dan hand sanitizer,” ucapnya.
Shandy berharap, hingga akhir 2021 ini MS GLOW dapat menghadirkan klinik yang lebih dekat dengan pelanggan. Rencananya, merek kecantikan ini akan memperluas pasar dengan membuka klinik di beberapa provinsi di Indonesia.
Tak hanya itu, dia berharap dapat senantiasa memperbaiki pelayanan bagi pelanggan, khususnya pelayanan customer service.
“Kami harapkan loyalitas pelanggan dapat meningkat dan MS GLOW menjadi top of mind konsumen di industri kecantikan. Kami juga akan terus berinovasi menghadirkan berbagai produk baru dengan kualitas internasional yang mampu menjadi best brand industry personal care di Indonesia,” tuturnya.
(CM)
Editor: Rizqa Leony Putri