Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polri Janji Ungkap Kasus Penyerangan Tokoh Agama dan Rumah Ibadah
Advertisement . Scroll to see content

MUI Bersama BNPT dan Bareskrim Bahas Penganiayaan Tokoh Agama

Rabu, 21 Februari 2018 - 15:27:00 WIB
MUI Bersama BNPT dan Bareskrim Bahas Penganiayaan Tokoh Agama
Majelis Ulama Indonesia menggelar rapat pleno. (Foto: iNews.id/ Annisa Ramadhani).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar rapat pleno membahas penganiaayaan tokoh agama dan perusakan  rumah ibadah. Dalam rapat juga hadir Kepala Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius dan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Dono Sukamto.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin mengatakan, rapat pleno sengaja mengundang Suhardi dan Dono agar perwakilan ormas Islam yang hadir bisa mendengar secara langsung penjelasan dari dua pimpinan lembaga pemerintah itu. Dia berharap rapat bersama BNPT dan Bareskrim bisa menghasilkan solusi bersama atas persoalan yang belakangan ini terjadi.

"Dewan pertimbangan MUI yang terdiri dari pimpinan ormas Islam dan tokoh ulama sejak Januari 2017 mengedepankan dialog. Kami meyakini dialog adalah kekuatan untuk menyelesaikan masalah," ujar Din di Gedung MUI, Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Senada dengan Din Syamsuddin, Suhardi berharap ada solusi bersama yang dihasilkan dari rapat pelno MUI dalam menyikapi persoalan yang terjadi. Apalagi, Kabareskrim juga dilibatkan dalam rapat ini.

"Diundang juga Pak Kabareskrim yang bertanggung jawab terhadap masalah keamanan terkait penanganan kasus-kasus kriminal. Jadi kita tunggu nanti dinamikanya," ucap Suhardi.

Sebelumnya Ketua Brigade Persatuan Islam Indonesia (Persis) Ustaz R Prawoto meninggal dunia dianiaya seorang pria bernama Asep Maftuh. Jenazah Ustaz Prawoto dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di Kampung Barujul, berbatasan antara Kecamatan Margahayu dan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Penyerangan sebelumnya juga terjadi terhadap pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hidayah Santiong, Kampung Sentiong RT 04/01, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH Emon Umar Basyri (60) yang akrab disapa Ceng Emon atau Mama Santiong.

Penyerangan itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB di Masjid Al-Hidayah, Pesantren Santiong, Sabtu, 27 Januari 2018. Saat itu, korban sedang duduk wirid atau berzikir seusai salat Subuh berjamaah. Suasana di dalam masjid sepi saat penyerangan, karena seluruh santri kembali ke pondok masing-masing.

Penyerangan belum lama juga terjadi terhadap Ustaz Abdul Basith di Jalan Syahdan Palmerah, Jakarta Barat. Namun, polisi sudah menyatakan, penyerangan tersebut murni tidak pindana.

Selain itu terjadi juga penyerangan di Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta. Pelaku penyerangan merupakan seorang mahasiswa bernama Suliyono menggunakan senjata tajam (sajam) pada Minggu kemarin. Akibat kejadian tersebut, seorang romo bernama Karl Edmund Prier, tiga jemaat, dan seorang polisi Aiptu Munir menjadi korban serangan itu.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut