MUI Harap Kampanye Pilpres 2024 Bersih dari Politik Uang
JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas berharap kampanye dapat bersih dari praktik politik uang. Hal ini merespons masa kampanye Pilpres 2024 yang resmi dimulai Selasa (28/11/2023) hari ini.
Menurutnya jika masih ada politik uang, rakyat tidak lagi peduli atau mempersoalkan siapa yang akan dipilihnya.
"Dia dekat dan mau mendengar suara rakyat, tetapi akhirnya karena sang pemilih melihat uang yang akan dia terima dari sang calon Presiden sangat besar, akhirnya dia menjadi pragmatis dengan mengorbankan idealisme serta maksud dan tujuannya semula demi mendapat uang yang diberikan sang calon," ujar Anwar, Selasa (28/11/2023).
Dia menyakini dan percaya bila sikap pragmatisme, politik uang dan praktik intimidasi serta adanya tindak-tindak kecurangan yang lebih kental mewarnai demokrasi Indonesia, maka bangsa ini akan terjerat dalam kehidupan demokrasi busuk karena cara-cara seperti itu.
"Sudah jelas akan sulit diharapkan kita dapat melakukan perubahan, terutama untuk mengubah nasib rakyat banyak yang ada di lapis bawah, yang hidupnya hari ini masih banyak mengenaskan," katanya.
Semestinya, bila kehidupan politik dan demokrasi berjalan dengan baik, sudah tentu mereka-mereka yang miskin dan termiskinkan itulah yang harus banyak mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Tapi sayang, pihak-pihak tertentu mengeksploitasi kemiskinan masyarakat untuk meraih dan mendapat kekuasaan.
"Hal-hal seperti ini tentu sangat kita sesalkan karena demokrasi yang kita bangun dan kembangkan semestinya demokrasi sehat yang memberi peluang kepada pemimpin mumpuni. Selain sehat fisik dan nonfisik, dia juga punya kemampuan untuk memimpin negeri ini karena memiliki ilmu, pengalaman dan kepribadian yang kuat dan terpuji," ucapnya.
Menurutnya masalah ini sangat penting diperhatikan agar dapat mendorong terjadinya perubahan yang benar-benar signifikan di Indonesia. Sehingga Indonesia tidak hanya menjadi negara yang maju saja, tapi juga berkeadilan. Rakyatnya hidup dengan aman, tenteram, damai, sejahtera dan bahagia serta dia dapat membawa negeri ini untuk berperan aktif di pentas global dalam menciptakan ketertiban dunia.
"Itu semua harus dilakukan secara bersungguh-sungguh dengan berpedoman dan berpegang teguh kepada amanat dan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam falsafah dan hukum dasar bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945," tuturnya.
Editor: Donald Karouw