Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Teks Khutbah Jumat 21 November 2025 Bikin Menangis tentang Bencana, Ujian atau Azab?
Advertisement . Scroll to see content

MUI Sebut Perilaku Manusia Merusak Alam Penyebab Terjadinya Bencana

Rabu, 07 April 2021 - 19:01:00 WIB
MUI Sebut Perilaku Manusia Merusak Alam Penyebab Terjadinya Bencana
Sekjen Majelis Ulama Indonesia, Amirsyah Tambunan. (Foto ist).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menyebut setiap bencana yang muncul karena ada faktor perilaku manusia. Sebab manusia tak mawas diri dan merusak alam.

Amirsyah Tambunan mengatakan perilaku manusia bisa dilihat dari etika seperti penebangan hutan secara membabi buta.

"Hutan menjadi gundul dan tanaman berkurang secara signifikan. Akibatnya, suhu, iklim, dan kecepatan angin menjadi ekstrem yang disebabkan karena rusaknya ekosistem dalam skala kecil maupun skala yang luas," ujar Amirsyah di Jakarta, Rabu (7/4/2021).

Menurut dia, bencana yang terjadi harus menjadi peringatan bagi manusia agar senantiasa berserah diri dan memperbaiki diri serta memperlakukan alam sebagaimana mestinya. Apabila perusakan hutan atau alam tak bisa dihentikan, maka bencana-bencana lain akan tak akan terhindarkan.

"Wajarlah kiranya pada saat terjadi bencana, Islam mengajarkan agar manusia selalu melakukan introspeksi diri, melakukan muhasabah atas dosa dan kesalahan yang telah dilakukan," kata dia.

Dia juga meminta para korban bencana banjir bandang dan longsor di NTT untuk bersabar dan kembali bangkit, sebab ada makna di balik peristiwa.

"Bencana ini semua merupakan musibah, ujian atau cobaan. Bagi masyarakat NTT yang terkena bencana, diharapkan untuk bersabar, ridha dan berserah diri kepada Allah semata seraya berdoa memohon kekuatan dalam menghadapinya," kata dia.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan hipotesis mengenai korelasi pemanasan global dengan kejadian siklon, termasuk Siklon Tropis Seroja yang menimbulkan bencana di sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

"Karena penyebabnya adalah semakin panasnya suhu muka air laut, yang tentunya laut itu tempat mengabsorbsi karbon dioksida, dan itu adalah dampak dari gas rumah kaca, bisa dirunut ke sana. Ini baru hipotesis ya, tapi ada korelasi dengan peningkatan suhu muka air laut yang dipengaruhi juga oleh global warming (pemanasan global)," kata dia.

Siklon Tropis Seroja pada Minggu (4/4) menghampiri wilayah Nusa Tenggara Timur. Akibatnya terjadi banjir dan tanah longsor di Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, siklon menimbulkan bencana di wilayah Kabupaten Bima.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut