Nadiem Makarim Rampung Diperiksa KPK: Permisi, Saya Mau Kembali ke Keluarga

JAKARTA, iNews.id - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim rampung diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (7/8/2025) malam. Dia diperiksa selama sembilan jam lebih.

Nadiem tiba di KPK pada pukul 09.17 WIB. Adapun dia terlihat keluar dari Gedung KPK pada pukul 18.44 WIB.

Baca Juga

Sejarah Skandal Seks Andrew Cuomo saat Jadi Gubernur New York

Dia terlihat turun seorang diri dari ruang pemeriksaan KPK di lantai 2. Nadiem pun mengaku memberikan keterangan soal pengadaan cloud di Kemendikbudristek.

"Tadi baru saja Alhamdulillah susah selesai saya memberikan keterangan mengenai pengadaan cloud di Kemendikbud," kata Nadiem kepada wartawan, Kamis (7/8/2025).

Baca Juga

Nadiem Tiba di KPK untuk Pemeriksaan Korupsi Google Cloud

Nadiem menjelaskan proses pemeriksaan berjalan lancar. Dia mengapresiasi KPK yang telah memfasilitasi dirinya menyampaikan klarifikasi.

"Alhamdulillah lancar, saya bisa memberikan keterangan dan saya ingin memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada KPK juga yang sudah memberikan kesempatan untuk melakukan keterangan ini," tutur dia.

Baca Juga

Orang Dekat Eks Menteri Nadiem Resmi Jadi Buron di Kasus Korupsi Laptop Chromebook

Baca Juga

Fiona Eks Stafsus Nadiem Kembali Diperiksa Kejagung, Dicecar 70 Pertanyaan

Hanya saja, baik Nadiem maupun kuasa hukumnya menolak menjawab pertanyaan dari awak media. Dia langsung berpamitan untuk meninggalkan Gedung Merah Putih KPK.

"Sekarang permisi dulu saya mau kembali ke keluarga. Terima kasih sekali lagi rekan-rekan media," tandas dia.

Diketahui, KPK menduga ada korupsi yang terjadi di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kasus ini terkait dengan Google Cloud yang merupakan bagian dari pengadaan laptop Chromebook.

"Chromebook dan lain-lain ini masih lidik. Ini ada cloud, Google Cloud dan lain-lain, bagian dari itu (Chromebook)," kata Plt Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi sekaligus Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu.

Editor: Rizky Agustian