Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PKS Gelar Rakernas, Susun Masukan Konstruktif untuk Pemerintahan Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Nasdem Sebut Koalisi Perubahan Bisa Gagal jika Ada yang Paksakan Kehendak, Sentil Siapa?

Jumat, 18 November 2022 - 09:48:00 WIB
Nasdem Sebut Koalisi Perubahan Bisa Gagal jika Ada yang Paksakan Kehendak, Sentil Siapa?
Partai Nasdem menegaskan Koalisi Perubahan bisa bubar jika ada yang memaksakan kehendak. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Partai Nasdem menegaskan rencana pembentukan Koalisi Perubahan bisa gagal bukan karena faktor eksternal. Justru hal itu bisa terjadi jika ada yang memaksakan kehendak.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali. Seperti diketahui deklarasi Koalisi Perubahan antara Nasdem, PKS, dan Demokrat urung terlaksana karena masih menunggu keputusan di internal masing-masing.

"Gagalnya koalisi tidak ditentukan eksternal, yang menggagalkan kalau Nasdem, Demokrat, dan PKS saling mengunci, kalau ada yang memaksakan kehendak bakal gagal," kata Ali saat dihubungi, Kamis (17/11/2022).

Kendati demikian, Ali mengatakan hubungan ketiga partai masih terjalin baik. Dia menegaskann delegasi para partai masih menjalin komunikasi yang intensif.

"Yang pasti NasDem, Demokrat, dan PKS sadar betul bahwa hari ini kita sedang ditonton dan dinantikan masyarakat. Nasdem secara terbuka sudah menyatakan mendukung Anies," tuturnya.

Dia pun menjelaskan sejak awal pihaknya bersama Demokrat dan PKS ingin membangun koalisi yang setara.

"Setara adalah satu partai dan partai lain sama kedudukannya, tidak ada yang lebih dominan, tidak ada yang melebihi memaksakan kehendaknya," ucap Ali.

Atas dasar itu, dia merasa kesetaraan harus dipegang secara bersama-sama.

"Jadi kalau ditanya apakah kemungkinan NasDem khawatir kalau tidak terjadi koalisi di Koalisi Perubahan? Yang saya khawatirkan kalau Anies tidak jadi presiden," ucap Ali.

"Tetapi kalau kemudian potensi untuk tidak jadi berkoalisi itu sangat terbuka ketika ada partai yang memaksakan kehendaknya. Tiba-tiba ada partai yang memaksakan kehendaknya, menguji kalau kehendaknya tidak mau diikuti, ya jadi koalisi ya pasti bubar itu karena kita kan tidak mau seperti itu. Itu sikap NasDem," tutur Ali.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut