Neno Warisman Masuk Timses Prabowo, Jubir Jokowi: Terbuka Kedoknya

JAKARTA, iNews.id – Salah satu inisiator Gerakan 2019 Ganti Presiden, Neno Warisman, disebut masuk ke dalam struktur Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019. Neno ditempatkan sebagai wakil ketua timses alias tim sukses calon penantang petahana tersebut.

Mendengar kabar itu, salah satu juru bicara (jubir) tim kampanye Jokowi–Ma’ruf, Tb Ace Hasan Syadzily mengatakan, masuknya Neno ke dalam timses Prabowo seakan semakin membuka ‘kedok’ para aktivis Gerakan 2019 Ganti Presiden sebagai pendukung mantan komandan jenderal Kopassus itu.

Baca Juga

Pesawat Raksasa yang Melayang di Kota San Francisco Picu Rasa Penasaran

“Sekarang terbukti bahwa sebetulnya di balik (Gerakan) 2019 Ganti Presiden itu ada orang yang selama ini (dukung) ke Prabowo. Dengan mengatakan ini bukan kampanye, itu kampanye, dan sekarang terbukalah kedoknya bahwa sekarang 2019 Ganti Presiden itu pendukung Prabowo,” kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (20/9/2018).

Dia menilai, akan lebih bagus jika sejak awal para tokoh Gerakan 2019 Ganti Presiden gentle saja seperti sekarang ini dengan menyatakan secara tegas dukungan mereka kepada Prabowo, daripada harus menyebut gerakan mereka tidak memiliki kaitan dengan pencalonan ketua umum Partai Gerindra itu di pilpres.

Baca Juga

Neno Warisman Jadi Wakil Ketua Timses Prabowo-Sandi di Pilpres 2019

“Menurut saya, ini kan sebetulnya bagian dari mereka untuk manipulasi Gerakan 2019 Ganti Presiden. Kan sebenarnya mereka menginginkan Pak Prabowo itu (jadi presiden), ujung-ujungnya kan kelihatan. Saya juga enggak kaget bahwa mereka mendukung Prabowo,” ujarnya.

Ace mengaku tidak ada kekhawatiran sedikit pun dari koalisi pendukung Jokowi melihat sejumlah tokoh Gerakan 2019 Ganti Presiden seperti Neno masuk ke dalam timses Prabowo. “Enggak perlu, enggak perlu ditanggapi secara serius. Karena ya ganti presiden itu sama dengan (pendukung) Prabowo,” ucap ketua Bidang Penggalangan Opini dan Media DPP Partai Golkar itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil