Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ritel dan UMKM Bersanding, Aprindo Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama
Advertisement . Scroll to see content

NFA Terus Pastikan Kestabilan Harga dan Keamanan Pangan Segar di Pasar

Kamis, 25 Juli 2024 - 19:55:00 WIB
NFA Terus Pastikan Kestabilan Harga dan Keamanan Pangan Segar di Pasar
Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan monitoring di Pasar Induk Modern Cikopo, Purwakarta guna memastikan keamanan pangan segar. (Foto: dok NFA)
Advertisement . Scroll to see content

PURWAKARTA, iNews.idBadan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama pemerintah daerah melakukan monitoring di Pasar Induk Modern Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis (25/7/2024). Setelah melihat langsung kestabilan harga pangan pokok yang ada, pihaknya memastikan keamanan pangan segar yang beredar dalam aktivitas jual beli di tempat peredaran, seperti pasar.

Upaya ini merupakan wujud kontinuitas pengecekan kondisi pangan pokok strategis di berbagai titik yang terus dilaksanakan. Sekretaris Utama (Sestama) NFA Sarwo Edhy memimpin tim monitoring untuk mengelilingi kios-kios pada salah satu pasar induk terbesar di Jawa Barat ini.

Dia menuturkan, harga pangan pokok yang diinspeksi hari ini relatif dalam kondisi stabil, sehingga Pasar Induk Modern Cikopo mampu jadi penyangga kebutuhan pangan masyarakat.

“Sesuai arahan Bapak Kepala Badan Pangan Nasional, penggencaran gerakan monitoring ke pasar ini harus konsisten dilaksanakan, sehingga kami di sini melakukan monitoring terhadap stabilisasi pasokan dan harga pangan, khususnya 13 komoditas. Misalnya beras medium di Rp11.500 sampai Rp12.000 per liter, bukan per kilogram tapi per liter. Beras premium di Rp14.000 sampai Rp14.500 per kilogram. Ini artinya masih relatif stabil dan masih masuk di dalam harga acuan pemerintah. Beras SPHP juga sesuai dengan harga Bulog, di pasar ini Rp12.500 per kilogram,” ujarnya.

Selanjutnya, Sestama NFA Sarwo Edhy mengapresiasi adanya kios daging ayam yang dibentuk oleh Koperasi PINSAR (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia). Dengan adanya kios seperti ini akan tercipta kesinambungan antara peternak unggas dengan konsumen.

“Daging ayam di Kios Pinsar ini dijual di Rp32.000 per kilo, itu untuk yang segar. Kemudian frozen di Rp34.000 dan yang sudah dipotong-potong Rp33.000 yang siap kirim ke masyarakat. Di sini juga sudah melayani pemesanan online,” katanya.

Sementara, Sekretaris Jenderal PINSAR Mukhlis Wahyudi mengatakan langkah ini demi untuk pengembangan usaha para peternak unggas dan membantu menyediakan daging ayam yang lebih ekonomis bagi masyarakat.

“Terima kasih sudah difasilitasi oleh Badan Pangan Nasional. Sebagai peternak selama ini memang kondisinya masih berat untuk berkembang, (jadi) kami ingin, istilahnya cutting distribution channel. Jadi ayam dari kandang, kami potong sendiri dengan kerja sama juga dengan rumah potong ayam. Jadi lebih ekonomis, sehat langsung dari pusatnya dan masih segar. Kami peternak UMKM mandiri mudah-mudahan bisa eksis dan terus berkembang,” ucapnya.

NFA juga kembali melaksanakan pengujian cepat terhadap sampel pangan segar di Pasar Induk Modern Cikopo dengan mendatangkan mobil laboratorium keliling.

NFA mendatangkan mobil laboratorium keliling di Pasar Induk Modern Cikopo. (Foto: dok NFA)
NFA mendatangkan mobil laboratorium keliling di Pasar Induk Modern Cikopo. (Foto: dok NFA)

“Pengawasan terhadap keamanan pangan segar yang kami awasi itu ada tujuh komoditas. Setelah diuji oleh laboratorium ini yang sudah disiapkan oleh Badan Pangan Nasional, semuanya negatif dari cemaran pestisida. Termasuk daging ayam bebas dari formalin, jadi ini sangat sehat. Seluruh masyarakat bisa berbelanja dengan tenang di sini,” tuturnya.

Secara rinci, pengujian cepat pangan segar hari ini dilakukan pada sampel cabai merah keriting, cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, kacang panjang, mentimun, dan terung menghasilkan negatif dari pestisida. Sementara pada sampel daging ayam dinyatakan negatif dari formalin. Pengawasan keamanan pangan segar ini merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. 

Dalam hal ini, pemerintah pusat dan daerah diminta menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu. Adapun lokasi pengawasan mencakup wilayah Indonesia dengan kondisi pada 2020 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 16.235 pasar tradisional dan 2.133 pusat perbelanjaan dan toko swalayan.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pencapain target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024, yakni 90 persen pangan yang beredar dinyatakan aman.

Dalam kegiatan monitoring hari ini turut hadir antara lain Satgas Pangan Polri Kombes Pol Eka Mulyana, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jawa Barat M Attar Rizal, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, perwakilan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, dan manajemen pengelola Pasar Induk Modern Cikopo.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut