Omicron Merebak, KPAI: Mayoritas Orang Tua Ingin PTM Tetap Digelar
JAKARTA, iNews.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei singkat untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hasilnya mayoritas orang tua menginginkan PTM di sekolah digelar di tengah lonjakan kasus Covid-19 dan Omicron.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti menjelaskan dari 1.209 responden di beberapa daerah, 61 persen orang tua setuju dengan keputusan PTM dan 39 persen tidak setuju.
"Responden yang menyetujui kebijakan PTM 100 persen berjumlah 61 persen sedangkan yang tidak menyetujui kebijakan tersebut berjumlah 39 persen," ujar Retno, Selasa (8/2/2022).
Retno menambahkan, meskipun jumlah yang tidak menyetujui PTM lebih kecil, namun pemerintah tidak boleh mengabaikan suara tersebut. Justru suara mereka lah yang menurutnya perlu difasilitasi.
“Meskipun jumlah yang tidak menyetujui lebih kecil dari yang menyetujui kebijakan PTM 100 persen, namun pemerintah tak boleh mengabaikan suara mereka. Kelompok ini yang harus difasilitasi," ucapnya.
Adapun alasan orang tua peserta didik yang menyetujui PTM yang paling dominan dikarenakan ketidakefektifan belajar di rumah sebanyak 50 persen. Diikuti kekhawatiran tentang gadget 28 persen hingga anggapan penularan covid-19 bisa diminimalkan dengan protokol kesehatan 15 persen dan sebagainya.
“Data tersebut menunjukkan bahwa alasan para orang tua yang menyetujui PTM 100 persen meskipun kasus Covid-19 sedang meningkat adalah mengkhawatirkan “learning loss” pada anak-anak mereka," ucap Retno.
Retno menilai, bagi para orang tua, pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk putra-putrinya tidak efektif.
"Karena mereka menilai PJJ kurang efektif sehingga anak-anak mereka menemui kesulitan memehami materi selama proses pembelajaran”, katanya.
Editor: Rizal Bomantama