P2G Temukan Pelanggaran Prokes dalam Penerapan PTM 100 Persen
“Kami dapat laporan, dari Jakarta maupun luar daerah, ada sekolah diam-diam kantinnya buka, padahal dilarang, jarak siswa tak 1 meter, dan ventilasi udara di kelas tidak ada,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (12/1/2022).
Lebih lanjut, P2G menilai sebetulnya siswa SD masih belum bisa melaksanakan PTM terbatas 100 persen. Harapannya, pelaksanaan sekolah tatap muka berlangsung secara bertahap, mulai dari 50 persen lalu evaluasi dan meningkat hingga 100 persen.
“Misal, 50 persen dulu, dua minggu berikutnya naik 75 persen, dua minggu berikutnya kalau evaluasinya aman, tidak ada klaster, warga sekolah taat dengan prokes, baru bisa 100 persen,” tambah Iman.
P2G mengkhawatirkan gelombang Omicron yang terus merangkak naik. Untuk itu, pihaknya berharap Kemendikbudristek bisa meninjau kembali kebijakan PTM 100 persen, khususnya di Jabodetabek.
Dari evaluasi di atas, P2G membuat beberapa rekomendasi terkait PTM 100 persen, sebagai berikut
“Suasana PTM 100 persen yang mirip kondisi normal jangan sampai membuat kita lengah. Covid-19 dan varian-variannya masih harus tetap diwaspadai. Tes swab acak salah satu cara untuk melacaknya,” tutup Iman.
Editor: Puti Aini Yasmin