Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemkot Bogor Izinkan Sekolah Tatap Muka 100 Persen
Advertisement . Scroll to see content

P2G Temukan Pelanggaran Prokes dalam Penerapan PTM 100 Persen

Rabu, 12 Januari 2022 - 17:28:00 WIB
P2G Temukan Pelanggaran Prokes dalam Penerapan PTM 100 Persen
Ilustrasi PTM 100 persen
Advertisement . Scroll to see content

“Kami dapat laporan, dari Jakarta maupun luar daerah, ada sekolah diam-diam kantinnya buka, padahal dilarang, jarak siswa tak 1 meter, dan ventilasi udara di kelas tidak ada,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (12/1/2022).

Lebih lanjut, P2G menilai sebetulnya siswa SD masih belum bisa melaksanakan PTM terbatas 100 persen. Harapannya, pelaksanaan sekolah tatap muka berlangsung secara bertahap, mulai dari 50 persen lalu evaluasi dan meningkat hingga 100 persen.

“Misal, 50 persen dulu, dua minggu berikutnya naik 75 persen, dua minggu berikutnya kalau evaluasinya aman, tidak ada klaster, warga sekolah taat dengan prokes, baru bisa 100 persen,” tambah Iman.

P2G mengkhawatirkan gelombang Omicron yang terus merangkak naik. Untuk itu, pihaknya berharap Kemendikbudristek bisa meninjau kembali kebijakan PTM 100 persen, khususnya di Jabodetabek.

Dari evaluasi di atas, P2G membuat beberapa rekomendasi terkait PTM 100 persen, sebagai berikut

  • 1. P2G mendesak dilakukannya meningkatkan pengawasan oleh Pemda, Satgas Covid-19, dan Pemerintah Pusat. Karena kurangnya pengawasan,
  • 2. P2G meminta agar aparat seperti Satpol PP, Tim Satgas, atau aparat lainnya melakukan penyisiran dan pengawasan di jam-jam krusial siswa pulang sekolah, sekitar pukul 12-13 siang.
  • 3. Orang tua dan wali kelas juga bisa saling berkomunikasi, utamanya jika sudah waktunya pulang sekolah, namun anak didik belum pulang.
  • 4. P2G mengkritik pihak Satgas Covid-19 sekolah yang kebanyakan hanya aktif saat jam datang dan pulang sekolah saja. Seharusnya, di sela-sela waktu tersebut tim juga aktif mengontrol secara bergantian.
  • 5. P2G meminta agar sekolah mengatur jam istirahat tidak terlalu lama, sekitar 10-15 menit saja, sehingga siswa tidak berkerumun. Guru piket pun harus aktif mengawasi tidak duduk saja pasif di meja piket.
  • 6. P2G juga mengingatkan pentingnya melakukan skrining, Pemda hendaknya melakukan tes swab acak dan berkala kepada siswa dan guru di sekolah.

“Suasana PTM 100 persen yang mirip kondisi normal jangan sampai membuat kita lengah. Covid-19 dan varian-variannya masih harus tetap diwaspadai. Tes swab acak salah satu cara untuk melacaknya,” tutup Iman.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut