Paham Teroris Ibarat Covid-19, Kepala BNPT : Terpapar Intoleran Bisa Tak Miliki Tanda-Tanda
JAKARTA, iNews.id - Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar mengibaratkan paham radikal terorisme sebagai virus yang berbahaya layaknya Covid-19. Orang yang terpapar paham radikal intoleran bisa saja tidak memiliki tanda-tanda dan sikap tertentu.
Dalam mencegah virus radikal terorisme, kata Boy, nilai-nilai kebangsaan yang ada dalam empat konsensus kebangsaan yaitu UUD'45, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harus terus digelorakan terutama dalam ruang dialog kebangsaan.
"Kalau masyarakat, anak muda Indonesia tidak kuat aspek ideologinya banyak anak muda akan terpapar," ujar Boy dilansir dari Website BNPT, Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar kegiatan silaturahmi dan dialog kebangsaan BNPT dengan Forkopimda, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme di Pondok Pesantren Nurul Falah, Pasir Malang, Cibadak, Lebak, Banten.
Menurut Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar, pencegahan paham radikal terorisme harus terus digiatkan dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap rukun, bersatu dan harmoni. ia menyebut dialog kebangsaan merupakan agenda rutin BNPT yang bertujuan untuk mengajak seluruh pihak khususnya tokoh agama dan masyarakat dalam mencegah paham radikal terorisme.
"Masalah kebangsaan ini pekerjaan rumah tugas kita sepanjang negara berdiri. Indonesia merupakan negara kebangsaan, Nation State. Beraneka ragam berkumpul jadi satu, NKRI. Mari kita selalu menjaga kerukunan dan harmoni ini," kata Boy.