Pakar Minta Pemerintah Selektif Pilih Influencer Kampanye Vaksinasi
JAKARTA, iNews.id - Raffi Ahmad belakangan ramai menjadi topik perbincangan publik lantaran terpilih sebagai salah satu penerima pertama vaksin Covid-19 di Indonesia. Influencer pemerintah tersebut dinilai melanggar protokol kesehatan setelah disuntik vaksin Covid-19.
Menanggapi hal itu, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mengatakan, bahwa niat pemerintah mengajak influencer sudahlah tepat, akan tetapi ada catatan.
"Sebenarnya bagus itu mengajak influencer, tetapi influencer yang benar, yang komitmen, dan yang konsisten. Jadi, bukan influencernya, tetapi sosok figurnya," katanya saat dihubungi, Senin (18/1/2021).
Dia menuturkan, seharusnya pemerintah lebih selektif dalam menentukan influencer yang dipilih untuk berkampanye ihwal program vaksinasi. Menurutnya, sosok yang dipilih haruslah benar-benar paham substansi dari vaksin dan dapat mengedukasi masyarakat.
"Pemilihannya dan pelibatan figur itu bagus-bagus saja, tetapi kan yang lebih pas itu ketika melibatkan praktisi kesehatan atau mereka yang memahami substansi. Kalau hanya artis saja, tapi dia tidak konsiten dan tidak mau mengedukasi ya itu percuma. Jadi harus menyeleksi dengan benar untuk influencer yang memengaruhi kampanye vaksin," tuturnya.
Di sisi lain, dia menjelaskan masyarakat seharuanya dapat memahami bahwa niat pemerintah dalam melakukan vaksinasi adalah hal baik. Selain itu, pemerintah harus benar-benar dapat menyediakan dosis vaksin yang besar untuk masyarakat.
"Sekarang kan dosis vaksin masih terbatas. Kalau ketersediaan vaksin itu dijamin dan dilakukan terus klinikal review and approval, maka tiada kata yang membuat masyarakat ragu seharusnya," ucapnya.
Editor: Faieq Hidayat