Pakar: Ucapan Jokowi kepada Prabowo tentang Presiden Selanjutnya Bermakna Positif
“Elektabilitas Prabowo tinggi tanpa pencitraan dan lebih natural. Justru dengan usia matang Prabowo dianggap lebih mandiri dan dianggap lebih mampu mengendalikan oligarki,” ucapnya.
Igor melanjutkan, kinerja Prabowo juga paling diapresiasi oleh masyarakat berdasarkan sejumlah riset dan survei memunculkan optimisme bahwa ia dipandang layak menjadi penerus Jokowi untuk melanjutkan program pembangunan (contuinity) dan memberikan rasa aman.
Adapun, menurut Igor, dari ucapan Jokowi tersebut terlihat bahwa Jokowi memahami betul bahwa di masa kepemimpinannya, polarisasi masih menjadi persoalan dalam kehidupan berbangsa.
“Prabowo secara rasional bisa menjadi jalan tengah karena citra politik Menhan RI saat ini bukanlah representasi dari simbol keberadaan polarisasi politik,” ujar dia.
Ketiga, kata Igor, Jokowi meyakini adanya siklus 10 tahun kepemimpinan nasional dalan dua dekade terakhir pasca reformasi. Pertama adalah SBY (2004-2014), figur berlatar belakang militer dan mantan Menteri di era Presiden Megawati dari PDIP. Kedua adalah Jokowi sendiri yang menjadi Presiden, figur kepala daerah dan berlatar belakang sipil.
“Maka nanti pada tahun 2024, siklus itu akan kembali lagi kepada sosok menteri berlatar belakang militer (di era Jokowi - PDIP). Sosok itu tak lain adalah Prabowo Subianto. Itu sebab mengapa Presiden Jokowi di HUT ke-8 Partai Perindo, Jakarta, Senin 7 November 2022, mengatakan pasca dirinya lengser di 2024 nanti merupakan jatahnya Prabowo Subianto,” ujar dia.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq