Panggung Sakral Pidato Berani Presiden Prabowo
Kami menyambut keinginan Presiden menyelesaikan masalah rakyat secara kuratif, dari akar masalahnya yang bersifat jangka panjang. Tanpa melupakan kebutuhan jangka pendek rakyat yang harus segera ditolong. Elaborasi pendekatan kuratif dan karitatif ini kita harapkan menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia, serta menolong kebutuhan mendesak rakyat.
Presiden, sebagai kepala negara, mengajak kita melihat Indonesia secara utuh. Melihat sisi-sisi yang kurang, yang tidak menggembirakan, agar kesadaran kita tergugah. Tidak semata mengandalkan statistik yang kadang parsial.
Menariknya, Presiden menghamparkan dan menggambarkan peta jalan, bagaimana problematika itu dapat diselesaikan, diatasi secara bersama-sama, bergotong royong, berkolaborasi. Presiden ingin membangun tim yang bekerja dalam irama orkestrasi yang sama. Berangkat dari pemahaman yang sama. Bukan hanya tim pemerintah di kabinet, tapi di semua level dan seluruh elemen bangsa.
Ini artinya Presiden ingin membangun pemerintahan yang solid, kompak, dan satu komando. Dari level pusat, kementerian, hingga pemerintah daerah dan perangkat desa. Pemerintahan yang bekerja untuk rakyat. Bukan untuk kroni dan golongan.
Seperti sering diungkapkan Presiden, agar semua bersatu, bekerja untuk rakyat. Hal itu pula yang beliau sampaikan dalam dua pertemuan kami dengan Presiden di waktu yang berbeda sebulan terakhir ini. Pertama, silaturahim sebagai calon pimpinan DPD dan kedua pertemuan setelah terpilih sebagai pimpinan DPD.
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden ini adalah momentum yang baik untuk melangkah bersama mewujudkan Indonesia Emas, negeri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.
Kami juga menitipkan Indonesia terus menyuarakan dan mendukung kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari perjuangan diplomasi luar negeri kita, sebagaimana Presiden pertegas dalam pidatonya yang akan terus berjuang memberikan bantuan kemanusian dan dukungan terwujudnya Palestina Merdeka.
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, yang dihadiri 19 kepala negara dan 15 utusan khusus negara-negara sahabat serta para duta besar, adalah kehormatan luar biasa dan menempatkan Indonesia sebagai negara yang besar dan disegani di dunia.
Ini adalah modal besar untuk mewujudkan kepentingan nasional dan wibawa diplomasi internasional kita. Seperti komitmen Presiden Prabowo dengan prinsip "good neighbour policy" dan "1000 kawan terlalu sedikit, 1 lawan terlalu banyak”.
Presiden memberi harapan untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Bahwa Indonesia akan senantiasa menjadi negara yang berdiri di atas kepentingan bangsa ketimbang kepentingan kelompok dan golongan.
Pemerintahan yang dinakhodai Presiden Prabowo adalah mitra strategis DPD untuk mewujudkan tujuan bernegara. DPD berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia.
Editor: Anton Suhartono