Panglima TNI Pastikan Enzo Zenz Allie Memenuhi Syarat jadi Prajurit
"Ya dia kan sekolah ikut bapaknya sampai SD, setelah itu bapaknya meninggal di Kaledonia dan kemudian diambil ibunya. Ibunya di Jakarta dan oleh ibunya dimasukkan ke pondok pesantren untuk bersekolah SMP hingga SMA," tutur Hadi.
Enzo sendiri di Prancis, tapi pindah ke Indonesia pada usia 13 tahun setelah ayahnya meninggal dunia. Wajah Prancis Enzo rupanya berasal dari sang ayah. Ayah Enzo bernama Jean Paul Francois Allie asal Paris. Ibunya bernama Siti Hajah Tilaria asal Sumatera Utara.
"Statusnya WNI karena mulai dari pendaftaran persyaratannya (berstatus WNI) itu jadi diterima. Dari persyaratan saja masuk ke militer harus WNI, kita berbicara masalah persyaratan," ujar Hadi.
Hasil tes fisik atau kesamaptaan Enzo juga cukup baik. Dia bisa lari 3.000 meter selama 12 menit. Lalu pull up 19 kali, sit up 50 kali, push up 50 kali dalam waktu 60 detik. Selain itu, dia mampu renang 50 meter dalam waktu 1 menit.
Dalam akun Instagram @tni_angkatan_darat, Enzo disebut ingin masuk ke kesatuan Kopassus. Enzo pernah juara ll renang jarak 50 m di Popda serta juara l lari jarak 400 m dan 800 m di Kejurkab itu.
Saat seleksi Panitia Penentuan Akhir (Pantukhir) terpusat yang dipimpin langsung Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto beserta para Kepala Staf Angkatan, Enzo menunjukkan diri mampu lancar mengaji dan membaca Alquran. Dia dinyatakan lulus menjadi Taruna Akmil, Magelang, Jumat, 2 Agustus 2019.
Saat ditanya Panglima TNI di hadapan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, remaja berusia 18 tahun ini tegas menyatakan ingin jadi prajurit Infanteri dan Kopassus. Saat ini Enzo bersama rekan satu angkatannya akan mengikuti pendidikan Candradimuka mulai 6 Agustus-30 Oktober 2019 di Akmil.
Editor: Djibril Muhammad