Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPU Catat 6 Petugas KPPS Meninggal Dunia, 115 Sakit dan Kecelakaan di Pilkada Serentak 2024
Advertisement . Scroll to see content

Pantau Pilkada di Semarang, Mendagri: Partisipasi Pemilih 78 Persen

Rabu, 27 Juni 2018 - 10:51:00 WIB
Pantau Pilkada di Semarang, Mendagri: Partisipasi Pemilih 78 Persen
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. (Foto: Koran Sindo).
Advertisement . Scroll to see content

SEMARANG, iNews.id  - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo bersama Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan memantau langsung proses pemugutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Pemantauan dilakukan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pada kesempatan itu Tjahjo dan Abhan sekalian memberikan suaranya di salah satu tempat pemungutan suara (TPS). Tjahjo optimis, tingkat partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2018 meningkat sesuai yang ditargetkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencapai 78 persen.

"Beliau (Abhan)  tinggal di sini, dia menggunakan hak pilih di sini untuk semua keluarga. Saya kira antusias masyarakat cukup tinggi karena kunci sukses pilkada adalah tingkat partisipasi masyarakat optimal," ujar Tjahjo usai memantau suasana pemungutan suara di TPS 01  RT 02/RW 01 Klipang, Sendangmulyo, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/6/2018).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengimbau agar masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani. Dia yakin pemilih sudah cerdas dan tahu bahaya politik uang.

"Mari kita lawan politik uang yang kemarin cukup hingar-bingar tapi di tingkat elitenya saja, di masyarkaat cukup bagus responsya. Target KPU, partisipasi pemilih di pilkada tahun ini bisa 78 persen minimal," ucapnya.

Kemajuan poisitif lainnya, kata dia pilkada kali ini kompetisinya sudah mengadu program, adu konsep walaupun ada yang berujar kebencian tapi masih bisa diperbaiki. Namun, secara keseluruhan pilkada ini cukup lancar.

"Bila ini sukses, ini akan membantu tahapan konsolidasi demokrasi untuk persiapan pileg dan pilpres serentak di tahun depan," ucapnya.

Sementara mengenai perekaman data penduduk, dia mengakui masih ada di satu daerah ditemukan data ganda dan sebagainya. Misalnya, yang sudah punya Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) Jakarta, tapi masih tercatat sebagai pemilih di Citarum Semarang.

"Makanya saya mau ngecek jangan sampai itu disalahgunakan. Saya ajak Ketua Bawaslu bahwa yang double gini harus clear. Nanti di pileg dan  pilpres harus sudah clear semuanya," katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut