Partai Hanura Masih Mendidih, Kubu Ambhara Tak Terima Hasil Islah
JAKARTA, iNews.id - Gejolak di internal Partai Hanura ternyata belum sepenuhnya reda. Meski dua kubu telah menggelar pertemuan dan menghasilkan kesepakatan damai, namun tak seluruh kader puas.
Kubu Ambhara (kelompok Sarifuddin Sudding) menganggap kesepakatan islah (damai) di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2018, tak merepresentasikan keinginan seluruh kader. Mereka menggangap kepengurusan Partai Hanura sesuai musyawarah nasional luar biasa (munaslub) 2016 seharusnya yang dipilih sebagai win-win solution.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Dadang Rusdiana menuturkan, kepengurusan hasil munaslub sesuai keinginan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura sekaligus pendiri partai, Wiranto.
"Jadi Pak Wiranto memfasilitasi islah tapi dia bilang zero option, kembali ke awal, posisi munaslub 2016," ujar Dadang di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (26/1/2018). Dia menegaskan, yang diinginkan seluruh kader Hanura adalah negosiasi bermartabat, saling menghormati satu sama lain.
"Kita minta pada kubu Manhattan (kubu Oesman Sapta Odang/OSO) untuk menghentikan pemecatan yang kemudian mengakibatkan terbelahnya kepengurusan DPD dan DPC. Kami minta pemecatan dihentikan karena mengganggu proses rekonsiliasi," kata Dadang.