Partai Perindo Dorong TNI Tingkatkan Persenjataan Baru
JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menyatakan TNI harus siap menghadapi ancaman perang hibrida. Perang hibrida merupakan kombinasi perang konvensional, asimetris hingga perang informasi.
Hal itu disampaikan Nuning, sapaan Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
"Lebih dari itu TNI harus memiliki kelengkapan persenjataan baru yang sudah saatnya ditingkatkan sesuai era digitalisasi dan unmanned system," kata Nuning, Jumat (27/10/2023).
Nuning yang merupakan Bacaleg Partai Perindo DPR RI Dapil Jateng VI (Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, dan Magelang) menambahkan, hal yang harus dipersiapkan yakni meningkatkan kapasitas dan kapabilitas prajurit TNI sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Kualitas prajurit TNI harus ditingkatkan sejalan dengan era revolusi industri 4.0.
Proses pendidikan dan latihan di lingkungan TNI harus memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi agar diperoleh keuntungan organisasi pendidikan berupa efisiensi.
"Ini penting untuk interoperabilitas komunikasi TNI dan pihak lain. Keuntungan lain adalah pengajaran kepada peserta didik atas pemanfaatan teknologi informasi dan digitalisasi dalam penugasan selanjutnya di Kotama Operasional dan/atau Kotama Pembinaan," ucap Nuning yang juga merupakan pengamat militer.
Lebih lanjut, kualitas prajurit TNI juga harus ditingkatkan untuk mengawaki teknologi militer terkini, seperti pemanfaatan unmanned system baik berupa robot maupun artificial intelligent (AI), dan cyber defense.
"Para prajurit TNI harus mampu berinteraksi dengan sesama prajurit yang asalnya 100 persen manusia, 50 persen robot, dan bahkan yang berasal 100 persen robot. Oleh sebab itu sangat penting bagi TNI untuk merekrut para pemuda dan pemudi yang memiliki inteligensi tinggi," ujar dia.
Selain itu, kemampuan prajurit TNI yang harus ditingkatkan yakni kemampuan akademik di bidang komunikasi. Kualitas metodologi cara berpikir secara ilmiah sangat dibutuhkan para prajurit TNI untuk senantiasa menggunakan perspektif yang ilmiah dalam menyelenggarakan operasi militer.
"Sedangkan kualitas di bidang komunikasi sangat ditentukan kemampuan menggunakan bahasa-bahasa internasional. Sangat penting bagi prajurit TNI pada level tamtama dan bintara untuk mahir berbahasa Inggris," ucapnya.
Kemudian, para perwira pertama harus mampu berbahasa Inggris dan satu bahasa internasional lainnya. Sedangkan, para perwira menengah harus mampu berbahasa Inggris dan dua bahasa internasional lainnya.
"Selanjutnya, prajurit TNI juga harus mendapat pengetahuan sosiologi dan sosial budaya sehingga mampu mengurai masalah sosial di lapangan. Kuncinya hanya satu dalam menyiapkan keunggulan SDM prajurit TNI yakni semua lembaga pendidikan TNI mencapai akreditasi nasional dan akreditasi internasional," tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama