Partai Perindo Dukung Tindakan Cepat Pemerintah Rombak Pendidikan Dokter Spesialis

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan bersama Kemendikti Saintek akan merombak sistem pendidikan kedokteran imbas marak kasus kekerasan seksual yang melibatkan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Wacana ini digulirkan mengingat banyaknya kasus yang dilakukan para dokter PPDS yang belakangan viral dan meresahkan masyarakat. 

Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat DPP Partai Perindo Sri Gusni Febriasari mengatakan, Partai Perindo mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah ini.

Baca Juga

Pasukan Rusia Kepung 5.000 Tentara Ukraina di Kota Kupyansk

“Kami turut prihatin dengan kondisi pendidikan program dokter spesialis ini. Kami mengapresiasi tindakan cepat dari kementrian secara keseluruhan dari sistem pendidikan dokter spesialis,” ujar Sri saat ditemui di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Pantai Perindo berharap adanya sistem pengawasan yang bisa dilakukan lebih ketat demi mendukung langkah pemerintah merombak sistem pendidikan tersebut.

Baca Juga

Gelar Reses, Anggota DPRD Partai Perindo Laurensius Tampubolon Berjuang Wujudkan Aspirasi Masyarakat Bengkalis

Menurutnya, pengawasan yang baik tentu bisa menutup celah adanya kasus serupa di kemudian hari yang tentunya ini membutuhkan kerja sama para pihak terkait.

“Ini perlu adanya upaya pengawasan sistem regulasi, pada akhirnya kami menitikberatkan adanya pengawasan dari sistem regulasi tersebut. Karena sebaik apa pun sistem yang dibuat pemerintah terkait PPDS ini, akan terdapat celah bila pengawasan ini tidak ditangani dengan serius dan bisa membuka ruang lagi pada kejadian serupa,” ujarnya.

Partai Perindo juga mendorong kepala daerah untuk mengawal jalannya peraturan tersebut. Langkah yang dilakukan bersama-sama ini diharapkan bisa mewujudkan sistem pendidikan dokter spesialis yang lebih baik.

“Kita mendorong kepala daerah kita dan wakil kepala daerah kita untuk bisa mengawal peratuan ini di wilayah masing-masing. Kita juga membuka ruang komunikasi pada para stakeholder dan para ahli kesehatan untuk bisa mengawal bersama,” tambahnya.

Editor: Reza Fajri