Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cawalkot Muslim New York Mamdani Unggul dalam Polling meski Dituduh Teroris
Advertisement . Scroll to see content

Pasukan Kopassus Bergerak, Kelompok Teroris Komando Jihad Dilumpuhkan

Jumat, 02 April 2021 - 05:15:00 WIB
Pasukan Kopassus Bergerak, Kelompok Teroris Komando Jihad Dilumpuhkan
Satuan elite TNI AD Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus) atau yang dikenal juga sebagai Korps Baret Merah. (Foto: ilustrasi: Koran SINDO).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Satu unit kecil pasukan Kopassus yang sangat terlatih berhasil menumpas kelompok teroris Komando Jihad pimpinan Imran bin Muhammad Zein. Dalam serangan kilat, empat dari lima orang teroris ditembak mati.   

Penyerbuan itu dikenal sebagai Operasi Woyla. Pada 28 Maret 2021, operasi pembebasan sandera itu tepat 40 tahun berlalu. Pemimpin operasi, Letjen TNI (Purn) Sinton Panjaitan, menceritakan kembali detik-detik menegangkan itu dalam podcast Puspen TNI.

Sintong masih berpangkat letnan kolonel ketika kelompok teroris membajak pesawat DC-9 Woyla milik maskapai Garuda Indonesia. Sintong merupakan Asisten Operasi Kopassandha (kelak berubah menjadi Kopassus).

Operasi pembebasan penumpang pesawat DC-9. (Foto: Sindonews/Ist).
Operasi pembebasan penumpang pesawat DC-9. (Foto: Sindonews/Ist).

Setelah peristiwa pembajakan itu tersiar, Kopassus diberi tugas untuk membuat operasi pembebasan sandera. Sintong ditunjuk sebagi pemimpin. Dirinya mengingat bagaimana sempat ditanya Kapusintelstrat di sela-sela persiapan operasi.
 
“Pak Benny tanya saya, ’Mana perlengkapanmu, mana senjatamu?’,” kata Sintong, dikutip Kamis (4/1/2021). 

Lulusan Akademi Militer Nasional 1963 itu pun lantas menunjukkan M-16 A1. Melihat senjata itu, Benny menghardik. Dia mengganggap senjata tersebut sangat berbahaya karena bisa meledakkan pesawat.

“Dia bilang sama saya ‘senjata mu ini senjata bunuh diri’,” kata Sintong. Benny lantas meminta Sintong dan pasukannya menggunakan senjata serbu MP-5.

Peristiwa Woyla

Peristiwa Woyla terjadi pada 28 Maret 1981. Pesawat Garuda Indonesia penerbangan 206 yang dipiloti Herman Rante tinggal landas dari Jakarta pukul 08.00 WIB menuju Bandara Polonia, Medan. Pesawat transit di Bandara Talangbetutu, Palembang.

Tak lama setelah tinggal landas dari Palembang, lima orang anggota Komando Jihad yang menyamar sebagai penumpang membajak pesawt. Mereka memaksa agar pesawat terbang menuju Kolombo, Sri Lanka.

Namun pilot tak memenuhi permintaan itu dengan alasan bahan bakar tak cukup. Setelah mendarat sementara untuk mengisi bahan bakar di Bandara Penang, Malaysia, pesawat mendarat di Bandara Don Mueang di Bangkok, Muang Thai (kini Thailand) pada 31 Maret.

Pembajakan pesawat DC-9 Woyla menjadi peristiwa terorisme bermotif "jihad" pertama yang menimpa Indonesia dan sampai saat ini satu-satunya dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.

Operasi pembebasan sandera berjalan sangat menegangkan. Pasukan Sintong Panjaitan telah berlatih dengan melakukan simulasi di Jakarta dengan menggunakan pesawat sejenis.

Sintong Panjaitan. (Foto: Puspen TNI).
Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan. (Foto: Puspen TNI).

Pada 31 Maret pukul 02.30 waktu setempat, pasukan Sintong mulai mendekati pesawat. Saat subuh, serbuan pun dilakukan. Pasukan Kopasshanda berhasil melumpuhkan para teroris.

Namun tragedi menimpa anak buah Sintong, Pelda Achmad Kirang. Saat menyerbu lewat pintu belakang dia tertembak. Begitu pula pilot kapten Herman Rante. Herman sempat dirawat di rumah sakit, namun meninggal dunia. Keduanya dimakamkan di TMP Kalibata.

Operasi kontraterorisme itu menuai pujian dari dalam dan luar negeri karena seluruh penumpang pesawat berhasil diselamatkan. Kelompok teroris dari Komando Jihad juga dilumpuhkan seluruhnya.

Pemimpin Komando Jihad, Imran bin Muhammad Zein ditangkap. Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dia dihukum dengan pidana mati.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut