Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak
Advertisement . Scroll to see content

Pasutri Bayar Rp91 M agar Anaknya Bisa Masuk Universitas Stanford

Kamis, 02 Mei 2019 - 14:09:00 WIB
Pasutri Bayar Rp91 M agar Anaknya Bisa Masuk Universitas Stanford
Pasutri China membayar Rp91 miliar untuk memasukkan anaknya ke Universitas Stanford (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Pasangan suami istri asal China dilaporkan membayar 6,5 juta dolar AS atau sekitar Rp91 miliar untuk memasukkan anak mereka ke Universitas Stanford.

Dikutip dari The New York Times, Kamis (2/5/2019), seorang sumber yang lekat dengan penyelidikan kasus suap uang masuk kampus-kampus top AS yang bikin heboh ini, mengungkap, mahasiswi bernama Yusi Zhao masuk Standford pada 2017. Sejak kasus ini merebak pada Maret 2019, kejaksaan AS sudah mendakwa 50 orang.

Baik Zhao maupun orangtuanya yang kini tinggal di Beijing, tidak dijerat hukuman. Belum ada kejelasan apakah pasutri itu akan diselidiki atau tidak.

Namun Stanford sudah membatalkan penerimaan Zhao pada April 2019, memastikan dia bukan lagi mahasiswa di sana.

Sumber di penyelidikan mengungkap, orangtua Zhao difasilitasi oleh seorang penasihat keuangan dari Morgan Stanley, Michael Wu, untuk bertemu dengan konsultan perguruan tinggi bernama William Singer.

Namun juru bicara Morgan Stanley mengatakan, Wu telah dipecat karena tidak mau bekerja sama dalam penyelidikan internal soal kasus ini.

Dalam sidang pada Maret, kepala jaksa penuntut kasus suap penerimaan mahasiswa, Eric Rosen, mengatakan, Singer mencoba untuk memasukkan Zhao ke tim layar Stanford dengan cara memalsukan profil mengenai prestasinya di bidang olahraga layar.

Pada akhirnya Zhao gagal masuk tim itu, namun Rosen memastikan perempuan itu tetap diterima di Stanford. Singer memberikan sumbangan 500.000 dolar AS untuk tim layar Stanford.

Singer mengaku bersalah atas kasus pemerasan dan tuduhan lain, seperti melakukan praktik kecurangan dalam ujian masuk perguruan tinggi serta menyuap pelatih untuk merekrut mahasiswa yang tidak kompeten.

Mantan pelatih layar Stanford, John Vandemoer, juga mengaku bersalah atas konspirasi ini.

Identitas Zhao pertama kali dilaporkan oleh The Los Angeles Times.

Berdasarkan isi biografinya di situs web, dia berencana mengambil jurusan psikologi dan studi Asia Timur karena tertarik dengan kebijakan pendidikan di China. Dia berharap bisa terlibat dalam pemerintahan China di masa depan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut