PBNU: Jangan Respons Hasil Quick Count Berlebihan
Robikin tidak mengingkari bahwa usai pemungutan suara akan ada berbagai lembaga survei yang merilis hasil exit poll dan quick count. Yang perlu dicatat, kata dia, exit poll dan quick count bukan real count.
Kendati secara akademis hasil exit poll dan quick count merupakan cerminan hasil pemilu, namun bukan merupakan hasil akhir pemilu yang secara legal dapat dijadikan dasar penetapan perolehan suara capres-cawapres.
Hasil akhir perolehan suara pilpres yang sah adalah yang ditetapkan dan diumumkan KPU pada Mei mendatang.
Untuk itu, dirinya berharap masyarakat tidak merespon hasil pilpres yang dirilis oleh berbagai lembaga survei secara berlebihan.
”Kita sambut rilis hasil exit poll, quick count bahkan real count yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei secara lumrah layaknya masyarakat terdidik meresponnya, yakni merespon dengan mengedepankan budaya saling menghargai dan menghormati yang cukup tinggi,” ujarnya.
Robikin percaya Indonesia sudah maju dalam berdemokrasi. Karena itu tidak akan ada yang mempertaruhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa hanya karena merespons hasil pemilu yang dirilis lembaga survei secara emosional dan tak berbudaya.
”Masyarakat kita sudah cerdas. Pemilu akan berlangsung damai. Saya yakin itu. Siapa pun yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden dalam pilpres adalah pilihan terbaik rakyat yang sekaligus harus kita yakini sebagai yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia,” ucapnya.
Editor: Zen Teguh