JAKARTA, iNews.id – Ular-ular yang ditemukan di daerah permukiman warga disarankan untuk tidak dibunuh, melainkan harus dipindahkan ke tempat lain yang jauh dari manusia. Tujuannya adalah untuk pengendalian populasi hewan lain, karena jika populasi ular itu berkurang secara signifikan maka akan terjadi ledakan populasi tikus yang merupakan mangsa utama mereka.
“Ular ini harus dipindahkan kalau mengganggu karena kalau sampai dikurang populasinya maka makanannya bisa terjadi ledakan populasi. Khawatirnya tahun depan jika kobra berkurang tidak ada lagi yang memburu tikus,” ujar Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat, ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (20/12/2019) malam.
Terungkap, Pasukan Khusus AS Incar Habisi Presiden Venezuela Maduro dengan 3 Cara
Dia menjelaskan, siklus rantai makanan adalah sesuatu yang harus dipertahankan. Karena itu, dia meminta bila ada yang melihat kemunculan ular kobra di dekat pemukiman warga, agar segera menghubungi pihak profesional seperti petugas pemadam kebakaran (damkar) atau komunitas pencinta ular untuk dibantu pemindahannya.
“Kunci utamanya adalah pengendalian. Dengan tidak semua ular ditangkap tapi dikurangi populasinya untuk memastikan rantai makanan tetap terjaga dan menghindari ledakan populasi,” tutur ketua LSM konservasi ular itu.
Sebelumnya, beberapa daerah di Indonesia dikejutkan dengan penemuan anakan kobra dalam jumlah banyak di rumah atau daerah sekitar pemukiman warga. Menurut Aji, kemunculan ular berbisa itu memang tidak mengejutkan, karena musim hujan adalah saatnya telur kobra menetas.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku