Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mahfud MD Buka Suara soal Komite Reformasi: Memposisikan Polri Jadi Aset Penjaga dan Pemaju NKRI
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Gelontorkan Rp73 Triliun untuk Vaksin Covid-19, Istana: Ini Investasi 

Sabtu, 26 Desember 2020 - 06:36:00 WIB
Pemerintah Gelontorkan Rp73 Triliun untuk Vaksin Covid-19, Istana: Ini Investasi 
Ilustrasi vaksin. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menggelontorkan Rp73 triliun untuk pengadaan vaksin Covid-19. Anggaran tersebut disediakan agar masyarakat mendapat vaksin gratis.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman menyebut, anggaran penggadaan vaksin Covid-19 sebesar Rp73 triliun merupakan investasi untuk keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Ini bukan biaya (cost), tapi ini adalah investasi untuk masa depan kehidupan manusia Indonesia, Investasi untuk masa depan keberlangsungan NKRI, dan investasi untuk masa depan kehidupan umat manusia. Semoga Tuhan YME melindungi kita semua," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/12/2020).

Seperti diketahui, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, memperkirakan anggaran program vaksin Covid-19 di 2021 mencapai Rp73 triliun. Anggaran tersebut disiapkan pemerintah agar setidaknya 70 persen masyarakat di Indonesia menerima vaksinasi.

"Pemerintah menganggarkan untuk vaksinasi yang tentu dari pembahasan itu kisarannya antara Rp63 sampai Rp73 triliun yang untuk disiapkan vaksinasi," kata Airlangga dalam diskusi virtual 'Outlook 2021 : Wajah Indonesia Setelah Pandemi', Kamis 24 Desember 2020.

Lanjutnya vaksinasi masyarakat akan terasa aman dan tingkat kepercayaan mereka menjadi lebih tinggi. Masyarakat diminta tidak lagi takut untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

"Yang jelas kehadiran pemerintah untuk pengadaan vaksin agar masyarakat seluruhnya bisa dicapai yang namanya immunity 70 persen," ujarnya.

Dia menambahkan ekonomi akan tumbuh ketika ada aktivitas atau mobilitas dari masyarakat. Jika aktivitas tersebut tidak terjadi, maka pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terdorong.

"Karena ekonomi itu kaitannya dengan mobilitas. Saat mobilitas menurun tentu kegiatan ekonomi juga menurun tetapi pada saat mobilitas yang aman kegiatan ekonomi meningkat itulah yang didorong oleh pemerintah," katanya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut