Pemerintah Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya DPP HSNI Toga Mahaji pada waktu yang sama. Sebagai perpanjangan tangan para nelayan, Toga mengharapkan pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat mendengarkan masukan dan kebutuhan nelayan terutama para nelayan prasejahtera, serta mempertimbangkan kondisi setempat.
Tujuannya, supaya program dan bantuan kesejahteraan nelayan yang diberikan dapat tepat sasaran. Toga juga menekankan pentingnya upaya pemberdayaan nelayan pada masa paceklik, mengingat nelayan hanya melaut delapan bulan dalam setahun.
“Empat bulan lainnya diberdayakan misalnya melalui budidaya udang skala rumahan, sehingga mereka punya sumber pendapatan lain,” ujarnya.
Terkait perbedaan sebelum dan setelah masa mandemi, Pengamat Kelautan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim, Abdul Halim menjelaskan bahwa pandemi berpengaruh terhadap harga jual ikan, distribusi hasil tangkapan, serta menurunkan frekuensi nelayan turun ke laut.
“Mengingat Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu cepat, kelompok nelayan perlu didampingi melakukan adaptasi dan inovasi pengelolaan sumber daya,” tegas Abdul Halim.